Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Nakes di Lhokseumawe Demo: Jangan Rumahkan Kami, Pak, Sudah Puluhan Tahun Kami Mengabdi

Kompas.com - 13/02/2023, 15:11 WIB
Masriadi ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Ratusan honorer tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas di Kota Lhokseumawe, berunjuk rasa di halaman kantor Wali Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (13/2/2023).

Mereka menuntut surat keputusan (SK) honorer diperpanjang seperti tahun–tahun sebelumnya. Tidak diberhentikan dengan alasan harus mengikuti ujian tenaga bakti daerah tahun 2023 yang digelar di Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Salah seorang demonstran, Idha Yanti, dalam orasinya meminta mereka tidak dipecat karena sudah mengabdi puluhan tahun. “Jangan rumahkan kami, Pak. Sudah puluhan tahun kami mengabdi,” kata Idha di depan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, T Adnan.

Baca juga: Pj Walkot Lhokseumawe Surati Dirut PLN, Minta Tertibkan Listrik Bangunan Liar

Dia menyebutkan, saat pandemi Covid-19, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan.

“Kami bekerja dengan penuh risiko tertular virus Covid-19. Gaji kami hanya Rp 300.000 per bulan. Itu pun tidak dibayar penuh selama 12 bulan,” tutur dia.

Sedangkan ujian tenaga bakti daerah sambungnya tidak diberlakukan pada kelompok honorer guru.

“Lalu kenapa kami pakai ujian?” tanyanya.

Baca juga: Kunjungi Pasar Batuphat Lhokseumawe, Jokowi Borong Tempe Pedagang

Awalnya mereka berkumpul di halaman Islamic Center Kota Lhokseumawe. Lalu long march ke kantor Wali Kota Lhokseumawe.

Sementara Sekretaris Daerah Lhokseumawe, T Adnan pada wartawan menyebutkan, sudah mendengar aspirasi honorer tersebut.

“Ini kita dengarkan dulu sampai habis, nanti kita pikirkan bagaimana sikap dan solusi terbaik,” pungkasnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Lhokseumawe berencana memberhentikan 2.000 lebih honorer. Mereka diseleksi lewat mekanisme ujian dan tes urin.

Sedangkan kuota yang disediakan hanya 2.775 honorer tahun 2023 ini. itu pun belum dipastikan berapa nominal gaji yang akan mereka peroleh.

Hingga saat ini, belum seorang pun honorer itu menerima surat keputusan (SK) bekerja tahun 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com