JAYAPURA, KOMPAS.com - Nama Egianus Kogoya kembali menjadi sorotan setelah kelompoknya disebut membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menyebutkan, catatan kejahatan Egianus Kogoya dan kelompoknya dimulai pada Desember 2017.
"Saat itu mereka menyerang pekerja jembatan di Distrik Yigi, ada 1 pekerja tewas dan 1 anggota TNI terluka," kata Faizal di Mimika, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: TNI Polri Mulai Evakuasi 15 Pekerja yang Sempat Diancam oleh KKB Egianus Kogoya
Sejak saat itu, Egianus cukup sering melakukan aksi hingga saat ini.
"Total ada 65 aksi kejahatan sejak Desember 2017 hingga awal 2023. Korbannya pun cukup banyak, total 46 orang tewas karena ulah mereka, 34 warga sipil dan 12 aparat keamanan," kata Faizal.
Mengenai persenjataan, diperkirakan KKB pimpinan Egianus Kogoya memiliki cukup banyak senjata api hasil rampasan.
"Mereka sepertinya punya lebih dari 20 senjata api, termasuk minimi, steyer, hingga GLM," ungkapnya.
Baca juga: Egianus Kogoya dan Seorang Pecatan TNI Disebut sebagai Otak Pembantaian di Nduga
Daftar kejahatan yang dilakukan Egianus cukup panjang, mulai dari aksi asusila hingga pembunuhan.
Berikut daftar kejahatan menonjol yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya:
1. 22 Juni 2018, Penembakan pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam di lapangan terbang Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga. Akibat peristiwa itu, pesawat yang mengangkut masyarakat sipil rusak. Sementara kopilot Irene Nur Fadila mengalami luka tembak.
2. 25 Juni 2018, penembakan pesawat Twin Otter milik Trigana yang mengangkut logistik Pemilu. Akibatnya, pilot pesawat Kapt Ahmad Kamil terkena luka tembak di punggung.
3. Pada hari yang sama, kelompok kriminal ini kembali menyerang masyarakat sipil di Kota Kenyam. Tiga orang meninggal dalam peristiwa itu, yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28) serta teman mereka, Zainal Abidin (20).
Sedangkan anak Hendrik yang berusia 6 tahun bernama Arjuna Kola mengalami luka parah di wajah.
4. 3-17 Oktober 2018, penyanderaan 15 orang guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma. Kemudian melakukan pemerkosaan pada salah satu tenaga kesehatan.
5. 1-2 Desember 2018, penyanderaan terhadap puluhan karyawan PT. Istaka Karya yang bekerja untuk melakukan pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi. Beberapa orang meninggal dunia.