Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Jajanan Tak Higienis hingga Picu Keracunan Massal di Sekolah, Pedagang Minuman Diamankan Polisi

Kompas.com - 10/02/2023, 14:14 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seorang pedagang diamankan polisi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, setelah dituding menjual minuman racikan yang menyebabkan siswa SD keracunan massal Kamis (9/2/2023).

Banyak siswa di SD Negeri 002 Polewali, Kecamatan Polewali, harus dilarikan ke rumah sakit maupun puskesmas setelah mengalami pusing, mual, dan muntah usai minum racikan.

Baca juga: Siswa di Polewali Alami Keracunan Massal Usai Jajan Minuman Racikan

Selain mengamankan si pedagang, polisi juga menyita sejumlah barang di antaranya permen, dan jenis minuman racikan yang dijual. Termasuk, sisa jajanan yang dikonsumsi murid saat jam istirahat.

Penjual yang sedang perempuan tersebut sempat syok saat didatangi pihak kepolisian di rumahnya untuk dimintai keterangan.

Diketahui, jajanan tersebut berupa permen yang dicampur berbagai jenis minuman bersoda, serta pasta cokelat yang diracik. Biasanya, para murid mengonsumsi dengan cara dicelup ke minumannya.

Di hadapan penyidik dari Polres Polewali Mandar, si pedagang mengaku belum lama menjual jenis jajanan itu di sekolah.

Ia bahkan mengaku baru pertamakali menjual di sekolah di mana para siswa mengalami keracuan massal usai mencoba permen dan minuman celup racikannya tersebut.

Kasat Reskrim Polres Polewali Mandar, Iptu I Gusti Bagus Wardhana mengatakan, hingga saat ini sejumlah korban yang dilarikan ke rumah sakit telah dipulangkan ke rumah masing-masing, meski sebagian masih menjalani perawatan karena kondisnya lemas.

“Semua sampel makanan dan sisa menuman yang diduga jadi pemicu terjadinya keracunan massal yang dialami siswa telah disita petugas, rencananya akan dilakukan pemeriksaan sampel di labfor Polda Sulsel dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar,” jelas Bagus.

Selain korban yang dirawat di rumah sakit, beberapa siswa dilaporkan juga mengalami gejala yang sama usai konsumsi jajanan tersebut, namun memilih rawat jalan di rumah masing-masing karena alasan kondisinya tidak parah.

Kepolisian akan berkordinasi dengan labfor Polda Sulsel dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar untuk melakukan pemeriksaan sampel dari tubuh korban dan juga sisa makanan yang diamankan.

Baca juga: Satu Keluarga di Kebumen Keracunan Ati Ampela, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com