Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Mania Bubarkan Diri, Ketua Sahabat Ganjar Jateng Singgung soal Relawan Bunglon

Kompas.com - 09/02/2023, 11:58 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dibubarkannya kelompok relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania disebut tak akan membuat elektabilitas orang nomor satu di Jawa Tengah (Jateng) tersebut tergerus.

Seperti diketahui, kelompok relawan GP Mania dikabarkan bakal dibubarkan secara resmi pada Kamis (9/2/2023) di Jakarta.

Ketua relawan Sahabat Ganjar Jawa Tengah, Parikesit Sosrodihardjo turut berkomentar soal pembubaran salah satu relawan Ganjar Pranowo tersebut.

"Soal relawan yang membubarkan diri, khususnya di Jateng tidak ada pengaruhnya sama sekali untuk dukungan terhadap Pak Ganjar Pranowo," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: GP Mania Mengaku Sudah Izin ke Ganjar Sebelum Bubarkan Diri, Tak Ada Konflik

Menurutnya dengan mundurnya GP Mania, relawan Ganjar Pranowo akan menjadi lebih solid. Parikesit menilai perwakilan GP Mania banyak mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif.

"Saatnya kita waspada adanya penyusup yang akan mengadu domba kita sesama relawan," ujar dia.

Jika dihitung, lanjutnya, jumlah kelompok relawan GP Mania kecil. Sedangkan, relawan Sahabat Ganjar ada di semua provinsi di Indonesia dan sejumlah negara lain.

"Belum lagi relawan-relawan Pak Ganjar yang lain," imbuh Parikesit.

Sebenarnya, lanjut dia, patut disayangkan adanya pembubaran kelompok relawan GP Mania. Namun, melalui pembubaran tersebut dia menjadi tahu mana yang benar-benar menjadi relawan atau tidak.

"Kita jadi tahu sebenarnya mereka itu relawan atau mengaku relawan untuk tujuan tertentu. Mungkin bahasa kasarnya relawan bunglon," kata dia.

Parikesit menyakini, pembubaran relawan GP Mania tidak mempengaruhi elektabilitas Ganjar Pranowo.

"Mereka hanya banyak bikin statemen di media sosial, tidak ada aksi nyata di lapangan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com