Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Karangetang di Sitaro Sulut Naik Jadi Siaga

Kompas.com - 08/02/2023, 20:03 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

 

MANADO, KOMPAS.com - Status aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), dinaikkan dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga.

Status siaga Gunung Karangetang terhitung mulai Rabu (8/2/2023) pukul 16.00 WIB.

"Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Karangetang dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga), terhitung mulai tanggal 8 Februari 2023 pukul 16.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan tertulis, Rabu malam.

Baca juga: Gunung Karangetang Alami Peningkatan Guguran Lava

Dalam tingkat aktivitas siaga, masyarakat, pengunjung atau wisatawan serta pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Utama serta 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.

"Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung

Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ujarnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBDProvinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

"Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar," imbaunya.

Baca juga: Gunung Karangetang Luncurkan Lava Sejauh 1.500 Meter dari Puncak Kawah ke Kali Batang

"Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," tambahnya.

Muhammad Wafid menjelaskan, berdasarkan pengamatan visual, selama perioda 1 Januari 2023, Gunung Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut, pada saat jelas teramati asap kawah utama putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi berkisar antara 25-150 meter di atas puncak, dari Kawah II asap kawah putih tipis-tebal tinggi maksimum 75 meter.

"Pada malam hari teramati api diam hanya di tubuh kubah Kawah Utara. Terjadi guguran namun secara visual jarak dan arah luncuran tidak teramati," sebutnya.

Kemudian, perioda 1-7 Februari 2023, Gunung Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut, pada sat jelas teramati asap kawah utama putih sedang, tinggi sekitar 100 meter di atas puncak.

Sedangkan di kawah utara teramati asap kawah putih sedang, tinggi sekitar 50 meter di atas kubah, api diam pada tubuh kubah mash terjadi.

"Guguran terjadi dari kawah Utama meluncur ke kali Batuawang dan kali Batang sejauh 800 meter serta ke Kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak," katanya.

Untuk kegempaan, jenis gempa yang terekam selama perioda Januari 2023 adalah sebagai berikut: terekam 71 kali gempa guguran, 52 kali gempa hembusan, 8 kali tremor non-harmonik, 94 kali gempa hybrid/fase banyak, 19 gempa vulkanik dangkal, 152 gempa vulkanik dalam, 44 kali gempa tektonik lokal, 10 kali gempa terasa, dan 371 kali gempa tektonik jauh.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com