Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit LSD pada Ternak Menyebar di 8 Kecamatan Purworejo, Dinas Lakukan Penyuntikan Obat dan Vitamin

Kompas.com - 24/01/2023, 13:34 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, telah menyebar di 8 Kecamatan.

Untuk mencegah meluasnya penyakit, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan melakukan penyuntikan obat dan vitamin kepada ternak.

Dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo, 88 ternak positif LSD. Kemungkinan data tersebut masih bisa bertambah seiring mudahnya penyakit yang disebabkan virus tersebut menular.

Baca juga: Penyakit LSD Terdeteksi di 8 Kecamatan di Purworejo, Serang 88 Ternak

Kepala DKPP Purworejo, Hadi Sadsila mengatakan, penyuntikan obat dan vitamin tersebut akan dilakukan besok Rabu (25/1/2023). Penyuntikan akan menyasar sejumlah ternak yang sudah terjangkit LSD.

"Ya besok akan kita lakukan penyuntilan antibiotik dan vitamin serta obat terkait sanitasi. Untuk LSD ini karena disebabkan virus memang belum ada obatnya," kata Hadi Sadsila saat ditemui pada Selasa (24/1/2023).

Beberapa Kecamatan yang sudah terjangkit LSD dan akan dilakukan penyuntikan antara lain, Kecamatan Bagelen, Banyuurip, Kemiri, Kutoarjo, Bayan, Ngombol, dan Purwodadi.

"Sampai hari ini data yang terlaporkan sebanyak 88 ekor hewan ternak," kata Hadi Sadsila.

Diketahui, kasus itu muncul pertama kali di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen. Ada sekitar 12 sapi yang terkena, lalu kasus kedua muncul lagi di Kecamatan Banyuurip dan Kecamatan Kemiri.

Yang terbaru terbaru tercatat di Desa Karangmulyo Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Ngombol.

Baca juga: Sejumlah Sapi di Purworejo Diduga Terserang LSD, Peternak Merugi

Dijelaskan, sapi yang terkena penyakit LSD memiliki gejala dengan munculnya bentol-bentol di kulit sapi mirip cacar. Bentolan itu mengakibatkan timbul rasa panas dan gatal pada sapi bahkan hingga menghilangkan nafsu makan.

Sementara ini Penyakit LSD diakibatkan oleh virus yang ditularkan lewat gigitan serangga, seperti nyamuk dan lalat. Penyakit itu merupakan penyakit baru yang muncul setelah PMK.

"Ada satu sapi kemarin yang mati, karena masih kecil dan telat penanganan," kata dia.

Baca juga: Kasus LSD Sapi Meningkat, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang Tetap Buka

Guna mengantisipasi meluasnya LSD, pihak dinas telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan memberikan surat pemberitahuan kepada para kades dan camat untuk mengedukasi masyarakat terkait penyakit itu.

Selain itu, pihaknya juga sudah melaporkan temuan penyakit LSD kepada Bupati Purworejo, Gubernur Jawa Tengah, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Kini pihaknya sedang menunggu kiriman vaksin LSD dari Provinsi Jawa Tengah.

"Kemarin kami sudah mengajukan vaksin. Tetapi karena vaksin LSD ini kan diimpor dari Afika katanya, jadi belum tersedia banyak. Kami hubungi provinsi juga masih terbatas. Kami harap segera dapat vaksin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit.

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com