Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak ada Fasilitas MCK di Tempat Pengungsian, Korban Gempa di Desa Watuwey Maluku Barat Daya Kesulitan Buang Hajat

Kompas.com - 19/01/2023, 17:29 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sembilan hari sudah ratusan warga desa Watuwey, kecamatan Dawelor Dawera, kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku yang menjadi korban gempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengungsi di lokasi pegunungan di desa tersebut.

Warga mulai mengungsi ke lokasi pegunungan setelah perkampungan mereka porak-poranda diguncang gempa pada Selasa (10/1/2023) lalu.

Warga mengungsi di lokasi pegunungan itu dalam kondisi sangat memprihatinkan, pasalnya di lokasi tersebut tidak ada fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang tersedia. Akibatnya para pengungsi kesulitan buang hajat. Mereka terpaksa membuang hajat sembarangan di lokasi pengungsian.

Baca juga: 689 Rumah Rusak akibat Gempa M 7,5 di Maluku, Paling Banyak di Kepulauan Tanimbar

“Kalau di atas tidak ada MCK jadi biasa masyarakat turun ke bawah atau biasa buang hajat di atas,” kata pimpinan Jemaat Gereja di desa Watuwey pdt Maria Afia Rahayaan kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis sore (19/1/2023).

Adapun jarak lokasi pengungsian dengan desa tersebut berjarak sekitar 3 km.

Maria mengakui sejauh ini pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya telah menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para pengungsi korban gempa di desa tersebut.

Bantuan tanggap darurat yang diterima warga berupa sembako, selimut, terpal dan juga kebutuhan lainnya. Sayangnya pemerintah tidak membangun fasilitas MCK untuk warga di lokasi pengungsian.

“Karena memang tekstur kita di sini itu bebatuan karena daerah pegunungan, jadi kalau mau membuat MCK dalam waktu tanggap darurat yang sempit ini agak susah karena daerah bebatuan,” katanya.

Saat disinggung soal posko kesehatan, Maria mengaku telah disiapkan oleh pemerintah. Namun posko tersebut tidak ditempatkan di lokasi pegunungan akan tetapi di perkampungan tepatnya di balai desa.

“Kalau posko kesehatan ada dibangun di sini tapi di kampung di balai desa. Ada juga dokter dari puskesmas yang selalu naik ke lokasi pengungsian untuk cek kondisi pengungsi,” katanya.

Untuk diketahui desa Watuwey menjadi salah satu desa terparah yang terdampak gempa M 7,5 di Maluku Barat Daya. Tercatat ada lebih dari 70 rumah warga di desa itu yang mengalami kerusakan baik ringan, sedang maupun berat.

Selain rumah warga yang rusak, gempa yang mengguncang desa itu juga menyebabkan seorang warga di desa itu mengalami luka berat akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Baca juga: UPDATE Dampak Gempa M 7,5 Maluku, 134 Fasilitas Umum Rusak, 38 di Antaranya Sekolah dan 17 Gereja

Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang Talaud, Sulawesi Utara pada Pukul 13.06 WIB.

Gempa tersebut berpada pada titik koordinat 2,80 lintang selatan dan 127,03bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 Km arah Selatan Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 71 km.

Meski berkekuatan 7,1 magnitudo namun BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami terkiat gempa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com