Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penjual Rokok di Area Kilang Minyak Pertamina Balikpapan

Kompas.com - 13/01/2023, 09:36 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Aktivitas penjualan rokok di kawasan Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan terungkap setelah adanya laporan dari Serikat Pekerja/Buruh Proyek Pengembangan Kilang atau RDMP Balikpapan. Hal ini mengkhawatirkan karena dapat membahayakan keselamatan pekerja di dalam kilang.

Hal tersebut dibenarkan oleh Humas Serikat Pekerja Buruh RDMP Kota Balikpapan, Farah Devi. Bahkan persoalan ini sudah disampaikan ke pihak PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI).

“Sempat ditutup selama empat hari ketika KPI datang, tapi buka lagi,” ujarnya usai mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kaltim di Kilang Pertamina Kota Balikpapan pada Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Kisah Bocah di Indramayu Pencandu Rokok sejak Usia 3 Tahun akibat Bullying

Farah menuntut kegiatan penjualan rokok di kawasan kilang itu ditutup permanen. Sebab hal tersebut sangat berbahaya dan tidak dibenarkan.

"Kami sudah sampaikan ke Health, Safety, and Environment (HSE). Kalau untuk keselamatan ketenagakerjaan itu tidak dibenarkan dengan adanya penjual rokok di kawasan kilang," katanya.

Menurut Farah, pihak kontraktor sejatinya telah mengetahui aktivitas tersebut. Bahkan dibuka shelter (tempat) perlindungan namun dijadikan tempat jual rokok.

Farah pun mempertanyakan pertimbangan yang diambil terkait pemanfaatan shelter sebagai tempat penjualan rokok.

"Apapun alasannya tidak dibenarkan. Karena izin pembangunan shelter tersebut untuk istirahat, bukan untuk penjual rokok. Kami tadi minta surat izin tapi mereka tidak memperlihatkan. Infonya ada 16 shelter di situ digunakan jual rokok," tegasnya.

Sementara itu, dalam kunjungan kerjanya, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya'qub mengatakan, bahwa kunjungan ini dilakukan untuk menindaklanjuti adanya aduan dari serikat pekerja buruh RDMP kota Balikpapan.

Aduan tersebut terkait pemegang kontrak pekerjaan di Pertamina yang membuat shelter. Namun, shelter itu digunakan untuk berjualan rokok. Hal ini dinilai melanggar aturan ketenagakerjaan.

"Dia khawatir itu keselamatan pekerja maupun kelangsungan keamanan kilang itu, karena itu berhubungan dengan kebakaran," ujarnya.

Baca juga: Aksi Eks Karyawan Bobol Minimarket di Buleleng Terekam CCTV, Terlihat Curi Uang dan Rokok

Kemudian yang menjadi titik tekan persoalannya adalah terjadinya transaksi jual beli rokok di dalam kilang. Padahal seharusnya pekerja tidak boleh membawa rokok dari luar.

"Diduga disalahgunakan karena dipakai untuk merokok bagi karyawan dan ada transaksi jual beli rokok. Disinyalir ada permainan, tapi pemegang kontrak ada izin dari Pertamina," ungkapnya.

Rusman telah menyampaikan hal tersebut kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Provinsi Kaltim terkait permasalahan ini. Ia berharap Disnaker bisa melaksanakan tugas dan fungsinya secara konsisten.

"Tadi hadir Disnaker provinsi, kalau memang melanggar aturan sebaiknya dihentikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com