Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklame Rokok di Solo Bakal Diatur Jarak Per 200 Meter Area Sekolah, Ini Kata Asosiasi Perusahaan Iklan

Kompas.com - 20/12/2022, 17:13 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemasangan reklame atau produk rokok di Kota Solo, Jawa Tengah, bakal dibatasi jaraknya.

Hal ini tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Reklame sebagai pengganti Perda No 5 Tahun 2012 tentang Reklame.

Rencana ini tertulis dalam beberapa poin yang masih digodok oleh Panitia khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, untuk kepastian hukum dan pengawasan pelaksanaan secara efektif.

Baca juga: Bea Cukai Sita 49.486 Batang Rokok Ilegal di Lumajang, Dikirim dari Madura

Ketua Pansus Raperda Reklame Wahyu Haryanto mengatakan, ada beberapa poin mengalami perubahan. Seperti halnya, dihilangkan kewajiban penyedia jasa reklame membayar Uang Jaminan Bongkar (UJB) yang nilainya mencapai Rp 4 miliar.

"Sebab, UJB ini tidak diatur dalam hubungan keuangan, baik pusat maupun daerah," jelasnya.

"Maka dari itu, untuk poin tersebut kita revisi. namun sebagai penggantinya, ada pasal yang mengatakan apabila reklame milik swasta yang sudah habis masa izinnya, kemudian tidak dilakukan pembongkaran, ini akan menjadi aset Pemkot," papar Wahyu.

Kemudian, poin yang direvisi adalah terkait larangan iklan rokok, aturan perda ini diatur iklan rokok tidak boleh berada di radius 200 meter dari area sekolah. Itu tertulis pada Pasal 36 ayat 2 dalam Raperda tersebut.

"Ini kita lakukan untuk mendukung upaya Solo menjadi KLA (Kota Layak Anak)," ujarnya.

Pembahasan juga membahas permohonan titik non-strategis, mulai batasan waktunya yang selama ini tertuang dalam perwali akan dimasukkan dalam Perda.

Baca juga: Cukai Rokok Elektrik Naik 15 Persen, Ini Rincian Harga Eceran 2023

"Sehingga, teman-teman pemerintah ketika melaksanakan Perda ini tidak perlu penafsiran-penafsiran lagi, tetapi sudah ada pembatasan," ujarnya.

Wahyu mengatakan, untuk pembahasan Raperda inisiatif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta ini akan rampung pada bulan Desember, sehingga tahun depan bisa digelar paripurna guna mengesahkan Raperda ini.

Sementara itu, Anggota Asosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan Solo (Asppro), Ginda Ferachtriawan, mengatakan, aturan baru soal iklan rokok membingungkan.

Meskipun sebenarnya aturan ini didukung pihaknya, perlu diberlakukan solusi yang lebih tepat.

Ia menyarankan untuk lebih menekankan aturan yang langsung menegaskan titik mana saja yang dilarang untuk pemasangan reklame rokok. Sebab, jumlah sekolah dengan luasan wilayah di Solo, Jawa Tengah, maka kemungkinan besar bakal banyaknya pelanggaran karena aturan yang kurang mendetail.

"Itu akan lebih memberi kepastian kepada kami sebagai biro iklan (titik larangan). Perlu dicermati adalah soal radius itu, tanpa menyebut ukuran dan jenis iklannya seperti apa. Kalau kita compare, maka jumlah SD di Solo saja ada 150 titik. Belum SMP, SMA, TK dan Paud, serta Kampus," ujarnya.

Baca juga: Wajib Tahu, Bahaya Vape pada Perempuan Setara Rokok Tembakau

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com