Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Suap PMB Unila, Orangtua Mahasiswa Akui Hubungi Zulhas Minta Bantu Anaknya Masuk FK

Kompas.com - 21/12/2022, 15:30 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Salah seorang orangtua mahasiswa, Ahmad Tamsil, yang menjadi saksi dalam kasus suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) kembali menyebut nama Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas).

Ia mengaku menghubungi Zulhas terkait putranya, ZA, yang hendak mengikuti tes jalur mandiri ke Fakultas Kedokteran (FK) Unila.

"Iya saya hubungi Pak Zulkifli (Zulhas), dikasih nomornya oleh paman saya yang mulia," kata Tamsil, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Sidang Penyuap Rektor Unila, Hakim Tegur Jaksa KPK: Pertanyaan Tak Senggol Terdakwa

Pengakuan ini dikatakan Ahmad Tamsil, seorang pengusaha asal Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan pada sidang dengan terdakwa Andi Desfiandi (Ketua Yayasan Darmajaya.

Meski mengaku telah menghubungi Zulhas, Tamsil mengaku tidak memberikan apapun termasuk uang agar putranya itu diterima di FK Unila.

Tamsil kembali menghubungi Zulhas hanya untuk berterima kasih karena ZA telah diterima di FK Unila.

"Saya nggak tahu bagaimana, yang saya tahu anak saya sudah diterima (di Unila), lalu saya hubungi Pak Zulkifli untuk berterima kasih," kata Tamsil.

Pengakuan penitipan mahasiswa ini senada dengan saksi pada persidangan pekan lalu, yakni Kepala Desa Tanjung Baru bernama Helmi Yusuf.

Pada sidang sebelumnya, Helmi Yusuf mengakui memberikan nomor telepon Zulhas kepada Tamsil agar bisa membantu memasukkan ZA ke FK Unila.

"Saya hubungi Zulkifli Hasan, dia (Zulhas) teman sebangku saya pas SMA," kata Helmi, Rabu pekan lalu.

Namun, usaha pertama menghubungi Zulhas itu tidak berhasil. Panggilan telepon Helmi tidak diangkat.

Kemudian Helmi mengirimkan pesan WhatsApp kalau nomor Zulhas diberikan kepada Tamsil (orangtua ZA).

"Saya bilang nanti yang ngurus adik saya, Tamsil," kata Helmi.

Sedangkan terkait nominal uang suap yang diduga diberikan atas penitipan ZA itu, Helmi mengaku tidak tahu menahu.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) Karomani sebagai tersangka kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri.

Selain Karomani, dua pejabat Kampus Hijau juga ditetapkan sebagai tersangka yaitu Wakil Rektor I nonaktif Heryandi dan Ketua Senat M Bisri.

Ketiga pejabat kampus ini dinyatakan terlibat dalam kasus suap yang mendatangkan “cuan” hingga Rp 5 miliar tersebut.

Sedangkan satu tersangka lain adalah Andi Desfiandi, Ketua Yayasan Alfian Husin yang diduga melakukan penyuapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com