KOMPAS.com - Pemerintah mulai melakukan pembayaran uang ganti rugi pembangunan tol Yogyakarta Bawen. Salah satunya di Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan di Desa Kandangan total ada 284 bidang tanah yang digunakan untuk pengadaan jalan tol. Total anggaran ganti rugi mencapai Rp 282 miliar.
"Nilai tanah terendah per meter Rp 900.000 dan tertinggi Rp 3,3 juta," terangnya.
Baca juga: Kisah Buruh Pabrik Terima Uang Ganti Rugi Tol: Terima THR Saja Senang, apalagi Ini Uang Miliaran
Dia meminta agar uang ganti rugi yang diterima tidak untuk hal yang bersifat konsumtif.
"Belikan tanah lagi, bangun rumah. Kalau untuk usaha tidak masalah, jangan untuk konsumtif," kata Ngesti.
Selain itu, dia juga berpesan agar uang yang diterima disimpan di bank, dan diambil secukupnya.
"Jangan ditaruh di bawah bantal atau di rumah. Uang banyak aman disimpan di bank," ujarnya.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Semarang Arya Widya Wasista mengatakan ada tiga desa yang menjadi prioritas dalam pengadaan lahan tol. Di antaranya Desa Kandangan, Doplang, dan Bawen.
"Semua tahapan berjalan lancar dan baik," jelasnya.
Ambar, seorang pekerja pabrik yang masih berusia muda di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mendadak menjadi miliarder. Perempuan berusia 24 tahun itu baru saja menerima uang sebesar Rp 2.619.124.000, atau Rp 2,6 miliar.
Uang tersebut berasal dari ganti rugi pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen. Tanah milik Ambar di daerah Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, seluas 551 meter persegi terdampak pembangunan tol.
Ambar mengaku masih bingung uang tersebut akan dipergunakan untuk apa. Namun kemungkinan akan dia gunakan untuk membeli tanah dan rumah.
"Sebetulnya masih bingung juga, uangnya mau diapain. Tapi yang pasti akan beli tanah dan rumah lagi. Nanti juga diskusi sama orangtua juga," ungkap Ambar, Senin (12/12/2022)
Di sisi lain dirinya juga ingin mendirikan usaha dengan uang ganti rugi tersebut.
"Suami saya sopir pasir, nanti dipikirkan lagi. Terpenting proses pencairan berjalan baik, tidak ada masalah," paparnya.