Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Arsitek Terjun ke Lokasi Gempa Cianjur, Bangun Shelter dan Tenda Bambu Pengungsi

Kompas.com - 02/12/2022, 11:21 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Satu demi satu bangunan shelter berdiri di sejumlah lokasi pengungsian korban gempa magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat.

Namun, ada beberapa tenda yang terlihat tidak biasa dari konstruksinya karena menggunakan material bambu.

Pengawas lapangan dari tim arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB) Gilang Ikbal Noegraha mengatakan, tenda darurat model hanggar ini diyakini lebih nyaman dan laik.

“Karena lebih lapang, tiga shelter yang sudah kita bangun tingginya 5 meter dengan rata-rata lebar 6-8 meter, dan panjang 12-14 meter,” kata Gilang saat ditemui Kompas.com di posko pengungsi di Desa Cibulakan, Cugenang, Cianjur, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Ada Tenda Sakinah, Tempat Khusus untuk Suami Istri Korban Gempa Cianjur

Gilang menyebutkan, model penguatan konstruksi memakai tali dan baut agar bisa dibongkar setelah masa darurat berakhir atau bangunan sudah tidak lagi dipakai.

“Materialnya masih bisa digunakan, bisa dibongkar, dan dimanfaatkan untuk hal lain,” ujar dia.

Untuk membangun shelter ukuran 6x8 meter dibutuhkan waktu sehari, dan dua hari untuk shelter dengan ukuran berlipat atau 8x14 meter.

“Pengerjaannya oleh 10 orang. Sistematisnya tiap-tiap bagian kita temukan di tengah. Dengan sistem yang bekerja ini bangunan bisa stabil,” kata dia.

Shelter bambu dibangun di lokasi pengungsian di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, untuk warga korban gempa magnitido 5,6.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Shelter bambu dibangun di lokasi pengungsian di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, untuk warga korban gempa magnitido 5,6.

Disebutkan, keberadaan shelter dan tenda bambu ini juga sebagai upaya transfer teknologi, sehingga proses pengerjaannya melibatkan warga setempat.

Baca juga: Iis Kedinginan hingga Meninggal di Tenda Pengungsian, Sempat Syok Lihat Rumahnya Rata dengan Tanah

Bangunan dengan konstruksi bambu, menurut Gilang lebih fleksibel, lebih mengayun jika mendapat guncangan seperti gempa.

“Perbandingannya dengan yang memakai beton yang rigid, ketika ada guncangan, patah karena kekakuannya. Sedangkan bambu mengikuti arahnya ke mana,” ujar Gilang.

“Tiga sampai 6 bulan ke depan bangunannya masih proper, kuat,” imbuhnya.

Shelter bambu dibangun di lokasi pengungsian di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, untuk warga korban gempa magnitido 5,6.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Shelter bambu dibangun di lokasi pengungsian di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, untuk warga korban gempa magnitido 5,6.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta dan Peralatan Penanganan Darurat Banjir Mahakam Ulu

Regional
Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Soal Status Jokowi di PDI-P, Sukur Henry: Bagi Saya itu Masa Lalu

Regional
Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Regional
Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Regional
Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Regional
43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com