Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompetisi Liga 3 Dihentikan, Pemain Kembali ke Profesi Awal Jadi Guru Olahraga

Kompas.com - 02/12/2022, 11:09 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Berhentinya kompetisi sepak bola di berbagai tingkatan sebagai imbas tragedi Stadion Kanjuruhan, menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Aktivitas klub pun terhenti karena sampai saat ini tidak ada kejelasan dimulainya kompetisi.

Salah satu klub yang menghentikan kegiatan adalah PSISa Salatiga, peserta kompetisi Liga 3 Asprov PSSI Jawa Tengah.

Baca juga: Empati Tragedi Kanjuruhan,190 Pertandingan Sepakbola Liga 3 Jateng Ditunda

"Setelah jadwal PSISa melawan Persibat Batang yang tidak jadi digelar, tim langsung dibubarkan sampai waktu yang tidak ditentukan karena menunggu kepastian kompetisi," kata Manajer PSISa Salatiga Hartoko Budhiono, Jumat (2/12/2022).

Menurutnya, terlalu lama tidak ada kejelasan kompetisi, membuat kondisi klub sangat berat. "Liga 3 masih amatir, tujuannya pembinaan dengan memberikan wadah pemain muda agar memiliki prestasi. Kalau digantung tanpa kejelasan, tentu motivasinya bisa turun," kata Hartoko.

Pemain PSISa Salatiga, Alfatussabila Ashidiqie mengungkapkan setelah kompetisi dihentikan, dirinya kembali bekerja.

"Saya bekerja sebagai guru olahraga di SD Negeri Candirejo. Karena tidak ada kompetisi, jadi bisa lebih fokus mengajar," ungkap pemain tengah yang biasa dipanggil Diki ini.

Diki mengaku pesimistis kompetisi Liga 3 akan dilanjutkan kembali. "Liga 1 saja jadwalnya terus mundur, karena berbagai hal. Belum Liga 2 yang juga masih menunggu, semuanya belum pasti," kata dia.

Menurutnya, lebih baik operator liga memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi. "Kompetisi tahun ini dihentikan saja, dan dimulai lagi tahun depan. Jadi semua aspek dipersiapkan lebih matang dan lebih baik, klub dan pemain juga persiapannya lebih bagus," kata Diki.

Dia tak memungkiri ada pemain yang bermain tarkam untuk menambah penghasilan. "Tapi tarkam juga tidak pasti, karena cuaca sedang seperti ini dan turnamen juga tidak banyak. Jadi ya untuk jaga kondisi pemain berlatih sendiri," ungkap Diki yang juga melatih pemain usia dini di SKB Salatiga.

Sementara pelatih PSISa Salatiga Hari Darmawan berharap kompetisi tetap dilanjutkan. "Klub sudah membentuk tim dari awal, hingga siap berlaga di kompetisi. Ini juga menjadi harapan suporter dan penggemar sepak bola, jadi semoga segera ada kejelasan kompetisi," paparnya.

Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Komisi X DPR Minta Liga 1 hingga Liga 3 Dihentikan Sementara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com