KOMPAS.com - Sembilan sapi milik warga Sumbawa bernama Abdul Rahman (56) mati terkapar karena disambar petir.
Sapi-sapi yang sudah dipelihara selama puluhan tahun itu dirawat Abdul layaknya anak sendiri.
Warga Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara ini harus mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Baca juga: Video Viral 9 Sapi Mati Tersambar Petir di Sumbawa, Ini Cerita Sang Pemilik
Musibah itu terjadi saat hujan deras mengguyur Sumbawa pada Senin (7/11/2022) sekitar pukul 16.30 Wita.
Tiba-tiba, Abdul dikagetkan dengan suara petir yang menggelegar.
"Suara petir itu sempat membuat saya kaget, tapi saya tidak menyangka musibah akan datang," ucap dia dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Satu menit kemudian, Abdul saat itu sedang berteduh di samping rumah kebun menyaksikan sembilan ekor sapi miliknya telah bergelimpangan.
Seketika itu, dia langsung menghampiri sapi-sapinya untuk mengecek kondisi hewan ternaknya tersebut.
Namun, tak disangka Abdul terperangah ketika melihat sapi-sapinya sudah tak bernyawa dengan kondisi mulut berbusa.
"Sembilan sapi saya sudah mati dan terkapar di tanah," kata dia masih tak percaya.
Sebelum disambar petir, sembilan sapi itu diikat ke batang pohon setelah digembalakan.
Baca juga: Detik-detik 9 Sapi Mati Tersambar Petir, 1 Menit Pupuskan Harapan Abdul Rahman Berhaji
Abdul pun menangis sesenggukan karena harus rela kehilangan sembilan sapi yang bernilai puluhan juta rupiah.
Namun, bagi dia musibah itu bukan masalah nilai kerugian yang dialami.
Tetapi lebih karena sapi-sapi milik Abdul sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
"Bukan tentang ruginya, sudah puluhan tahun sapi itu saya pelihara dan rawat seperti anak sendiri," jelas dia.