Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjang Hujan demi Kenaikan Upah 13 Persen, Buruh di Jateng Berikan "Warning" ke Ganjar

Kompas.com - 04/11/2022, 22:38 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah (Jateng) rela menerjang hujan deras di depan Kantor Gubernur Jateng demi memperjuangkan kenaikan upah.

Mengenakan jas hujan dan helm, puluhan buruh tetap lantang menyuarakan keresahan, lantaran nasib upahnya bergantung pada keputusan pemerintah. Terlebih mengingat adanya bayang-bayang resesi ekonomi yang memicu inflasi lebih tinggi di masa mendatang.

Melalui aksi unjuk rasa itu, mereka menuntut kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) dan upah minimum provinsi (UMP) pada 2023 naik sebesar 13 persen.

Baca juga: Ganjar Sampaikan Aspirasi Buruh Jateng soal Kenaikan Upah 13 Persen ke Kemenaker

Aksi ini juga dilatarbelakangi kekhawatiran soal penetapan UMK dan UMP tahun lalu yang dianggap tidak memihak buruh.

“Jika masih menggunakan PP 36/2021 bisa diprediksi bahwa upah buruh di Jateng kian tertinggal. Kenaikan upah nantinya akan di bawah inflasi yang saat ini mencapai 6,4 persen,” ujar Koordinator Aksi Sumartono Jumat (4/11/2022).

Pihaknya mencontohkan penetapan UMK 2022 Kabupaten Jepara yang didasari PP 36 Tahun 2021 hanya memberi kenaikan upah Rp 1.400 saja.

Ia tak ingin mimpi buruk upah tak layak bagi para buruh di Jateng terulang Kembali di tahun berikutnya.

“Upah adalah urat nadi yang akan kita perjuangkan sepenuh hati,” tegas Sekretaris KSPI Aulia Hakim.

Pihaknya menyebut Gubenrnur Jateng Ganjar Pranowo selama ini pro upah murah sehingga tidak berani menentukan nilai upah lebih baik dari ketentuan PP 36 Tahun 2021.

Ia juga menyinggung kesiapan Ganjar sebagai calon presiden perlu dibuktikan dengan keberpihakan pada rakyat kecil, terutama terkait penetapan UMP dan UMK.

“Kalau saja Ganjar tidak punya keberanian menetapkan upah minimum yang lebih baik, tentu ini akan menjadi catatan bagi kaum buruh, bahwa calon presiden yang tidak mengakomodir kepentingan buruh,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Regional
Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Regional
Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Buruh Semarang Mengeluh 'Terlindas' Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Buruh Semarang Mengeluh "Terlindas" Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Regional
Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Regional
KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

Regional
Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi 'Online'

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi "Online"

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com