Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Manifes Beda dari Jumlah Penumpang, Manajemen KM Cantika 77 Sebut Ada Kesalahan Sistem Penjualan Tiket

Kompas.com - 27/10/2022, 08:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - PT Dharma Indah Cabang Kupang menjelaskan mengenai perbedaan data manifes dengan tiket penjualan tiket Kapal Cantika 77 yang terbakar di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

PT Dharma adalah penanggung jawab pengelolaan KM Cantika 77.

Di dalam manifes penumpang, kapal tersebut hanya berpenumpang 167 orang. Namun, faktualnya jumlah penumpang adalah 226 orang.

Baca juga: Kapal Cantika 77 Dinyatakan Masih Laik Berlayar, Ini Penjelasan KSOP Kupang

Bagaimana bisa terjadi?

Perwakilan Kepala Cabang PT Dharma Indah Cabang Kupang, Sharen Patricia, mengatakan, perbedaan data tersebut karena kesalahan sistem dalam penjualan tiket.

Saat itu hanya satu operator yang berfungsi sehingga agen menjual tiket secara manual.

Sharen mengutarakan, dari jumlah manifes 167 orang, sehari kemudian barulah agen mengunggah data penumpang yang telah membeli tiket pada agen penjualan tiket tersebut.

"Sehingga, jumlah penumpang yang tercatat secara resmi dalam manifes kapal sebanyak 226 orang penumpang," kata dia pada Rabu (26/10//2022).

Sharen mengaku tidak menyangka terjadi musibah kapal terbakar. Namun, ia mengatakan, pihaknya siap menanggung biaya pengobatan bagi penumpang yang dirawat di rumah sakit serta memberikan santunan kepada keluarga korban.

Baca juga: Selidiki Penyebab Kebakaran Kapal Cantika 77, Polisi Periksa Kapten Kapal

Pihak perusahaan juga menyediakan kapal untuk mengantar para penumpang yang mau kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Alor.

Ia juga mengatakan, kapasitas KM Cantika Express 77 berjumlah 416 orang. Namun demikian, pihaknya juga tidak menyalahkan sistem dan menyebut kejadian terbakarnya Cantika Express 77 merupakan musibah.

Evakuasi 319 penumpang

Kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan Kelas IA Kupang I Putu Sudayana menjelaskan, pihaknya fokus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban KM Cantika Express 77 dibantu oleh Tim SAR Gabungan.

Pencarian akan dilakukan selama tujuh hari ke depan.

Dalam operasi evakuasi, para korban keseluruhan berjumlah 329 orang, terdiri dari korban selamat 312 orang, sedangkan korban meninggal dunia berjumlah 18 orang.

Hal tersebut diungkapkannya usai rapat koordinasi penanganan kasus terbakarnya KM Cantika Express 77 di Kantor PT Jasa Raharja Cabang NTT, Rabu 26 Oktober 2022.

Baca juga: 1 Jenazah Korban Kapal Cantika Ditemukan, Total 18 Orang Tewas

Sudayana mengatakan, untuk pencarian terhadap para korban, tim gabungan SAR menyesuaikan dengan arus laut dan arah angin dan bergerak ke arah barat.

Terhadap pencarian para korban, alutsista yang dipakai berupa dua kapal Basarnas, dua kapal milik Ditpolairud Polda NTT, dan kapal nelayan di sekitar pesisir Pantai Naikliu, Kupang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Data Manifest Berbeda dengan Jumlah Penumpang, Begini Penjelasan Manajemen KM Cantika 77

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Terus Cari 10 Warga Tanah Datar yang Terseret Banjir Lahar

Tim SAR Terus Cari 10 Warga Tanah Datar yang Terseret Banjir Lahar

Regional
10 Orang Ikut Penjaringan Bupati Semarang di Gerindra, Keseriusan Dilihat Saat Pengembalian Formulir

10 Orang Ikut Penjaringan Bupati Semarang di Gerindra, Keseriusan Dilihat Saat Pengembalian Formulir

Regional
Pilkada Belitung Timur, Hanya PDIP yang Bisa Usung Calon Tanpa Koalisi

Pilkada Belitung Timur, Hanya PDIP yang Bisa Usung Calon Tanpa Koalisi

Regional
PNL Lhokseumawe Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT

PNL Lhokseumawe Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT

Regional
Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Regional
Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Regional
UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

Regional
Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Regional
Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Regional
1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

Regional
Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Regional
7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

Regional
Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Regional
Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Regional
Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com