Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Waspada, Apotek di Semarang Masih Karantina Semua Jenis Obat Sirup dari Penjualan

Kompas.com - 25/10/2022, 09:58 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang dan Polrestabes Semarang meninjau peredaran obat-obatan sirup yang dilarang oleh BPOM di sejumlah apotek di Semarang, Senin (24/10/2022).

Meski telah keluar Informasi Kelima Hasil pengawasan BPOM terkait sirup obat yang aman dikonsumsi, sebagian apotek di Semarang masih menarik semua jenis sirup obat dari penjualan.

Hal itu merupakan kebijakan dari masing-masing apotek menyikapi edaran informasi dari pihak BPOM. Saat meninjau ke Apotek Kimia Farma Jalan Dr Sutomo terlihat seluruh obat jenis sirup ditarik dari etalase.

Baca juga: Pemkot Jakpus Awasi Apotek agar Tak Jual Obat Sirup yang Dilarang BPOM

Puluhan jenis obat sirup dikarantina secara mandiri dalam kardus besar di ruang terpisah. Obat itu tidak diperjualbelikan untuk sementara waktu.

Bahkan pihaknya juga tidak menerima resep dokter yang menyertakan obat sirup.

“Yang dilarang BPOM ada beberapa jenis saja, tapi kebijakan Kimia Farma saat ini memang tidak menjual semua jenis obat sirup,” terang Mareta Gestarini, pegawai teknis apotek setempat.

Di lokasi peninjauan selanjutnya, Apotek Sugiyopranoto sekitar Kawasan Bulu pun mengambil sikap sama dengan Kimia Farma. Tifany sang pemilik apotek mengaku masih waspada dengan peredaran obat sirup saat ini.

Sementara itu, pada kunjungan berikutnya di Apotek K24, sebagian sirup obat yang diperbolehkan peredarannya oleh BPOM tetap dapat dibeli pelanggan.

Akan tetapi, Siti Asiyah Apoteker Penanggung Jawab tetap mengimbau agar anak yang mengalami demam diberi obat selain sirup.

Baca juga: Kita Dilarang Jual Obat Sirup, tetapi Orangtua Banyak yang Ngeyel, Apoteker Kita Dimarahi

Bila orangtua yang membeli datang dengan resep dokter, ia akan melayani dan memberikan obat-obatan yang telah diresepkan termasuk jenis sirup.

“Kalau demam bisa pakai panadol anak, atau obat yang bisa dikunyah khusus anak,” katanya.

Kasatresnarkoba Polrestabes Semarang, AKBP Edy Sulistiyanto menjelaskan, pemantauan dan pembinaan terkait peredaran obat sirup anak yang dilarang BPOM berdasarkan arahan dari pemerintah pusat.

Baca juga: Ribuan Botol Obat Sirup Anak di Solo Dikarantina, Disegel, dan Ditarik Distributor

Pihaknya hanya meninjau di lokasi dan memastikan obat-obatan terlarang itu telah diamankan oleh pihak apotek.

Sebagai informasi, sampai saat ini belum ada kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang terjadi di Kota Semarang.

“Gagal ginjal yang terjadi di Semarang bukan karena obat ini, tapi karena penyebab lain,” pungkas Kabid Sumber Daya Kesehatan DKK Semarang Nugroho Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com