Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Botol Obat Sirup Anak di Solo Dikarantina, Disegel, dan Ditarik Distributor

Kompas.com - 25/10/2022, 07:46 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan botol sirup di Kota Solo, Jawa Tengah, dikarantina menyusul Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan lima produk obat sirup dengan cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas aman.

Karantina yang dimaksud penyegelan penjualan obat tersebut dan diarahkan untuk ditarik oleh distributor obat.

Baca juga: Pedagang Pasar Pramuka Kini Sulit Dapatkan Obat Sirup

Proses karantina dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di toko-toko obat atau apotek hingga klinik Kota Solo.

"Dari lima jenis obat sirup yang dilarang BPOM, kami menemukan dua jenis di Solo. Obat-obat ini masih kami temukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, di Balai Kota Senin (24/10/2022).

Ning, sapaan akrabnya, menjelaskan total botol sirup yang sudah dikumpulkan sejumlah, 17.272 kemasan obat.

Dua jenis obat yang ditemukan, yakni Termorex Sirup dan Unibebi Cough Sirup yang ditemukan di pedagang besar farmasi (PBF) dan apotek.

"Obat ini ditemukan kami karantina. Sejauh ini apotek sendiri sudah tidak memajang obat-obatan ini di etalase. Tapi mereka masih menyimpannya. Makanya kami segel supaya bisa ditarik oleh pabriknya," tegasnya.

Di sisi lain, soal temuan kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal hingga kini belum ditemukan di kota Solo. Namun, satu kasus diterima RSUD dr Moewardi Solo yang kemudian dirujuk ke RS dr Sarjito Yogyakarta.

"Tapi pasien ini bukan berasal dari Solo,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Ning meminta untuk orangtua untuk lebih waspada dan memperhatikan kondisi anak.

"Jika menemukan gejala, harus segera dibawa ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat. Kalau faskes nya tidak memadai harus segera dirujuk. Kalau sudah terlanjur beli dan dikonsumsi juga harus lebih waspada terhadap munculnya gejalanya segera ke faskes saja," paparnya.

Baca juga: YLKI Minta Tim Investigasi Independen Dibentuk, Usut Etilen dan Dietilen Glikol Berlebih pada Obat Sirup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com