KOMPAS.com - LDA, ibu muda berusia 23 tahun ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Sedangguwo Selatan, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Minggu (23/10/2022).
Ia tewas setelah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) suaminya sendiri, DM (26).
Pengniayaan yang menewaskan LDA diduga terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Tetangga LDA, Pipit Sugiarto mengaku sempat mendengar korban berteriak pada pukul 02.00 WIB. Tak hanya teriakan LDA, Pipit juga mengaku mendengar anak LDA menangis.
Baca juga: Usai Cekik Istrinya hingga Tewas, Pelaku KDRT di Semarang Sempat Ajak Anaknya Pergi ke Pantai Marina
"Beteriaknya tidak meminta tolong tapi cuma teriak ahhhh. Anaknya juga naik. Terus habis itu tidak ada suaranya. Saya pikir sudah selesai," kata dia.
Pipit mengaku setelah mendengar suara teriakan, dia tak berani mendekat ke rumah LDA.
"Saya nggak berani mendekat. Warga juga tidak ada yang tahu," ujar dia.
Menurut Pipit, KDRT pada tetangganya tersebut pernah terjadi 2 minggu lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu LDA yang bertengkar dengan SM bertengkar hebat dan berhasil dilerai oleh tetangganya.
"Waktu itu masih ketahuan saya dan istrinya terus saya pisah. Kalau yang ini kejadiannya dini hari," tuturnya.
Sementara itu Ketua RT setempat, Suparman mengaku awalnya tak mengetahui pembunuhan tersebut. Ia baru mendapatkan informasi setelah didatangi oleh Babinda dan Bhabinkamtibmas pada Minggu pada sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Sadap HP Korban Selama 3 Minggu, Pelaku KDRT di Semarang: Isi Chatnya, Istri Saya Kangen Suami Orang
"Saya tidak mengenal karena bukan warga saya. Babinsa mengajak saya mau melihat rumahnya. Waktu kondisinya dalam keadaan terkunci," tutur dia..
Saat pintu dibuka oleh jajaran Polsek Tembalang, kata dia, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Semnetara sang suaminya pun saat itu tidak berada di tempat.
Belakangan terungkap jika sang suami telah menyerahkan diri setelah diantar oleh ayahnya ke Polsek Candisari.
"Suaminya sudah menyerahkan diri. Suaminya diantarkan bapaknya menyerahkan diri. Awal diantar ke Polsek Candisari karena KTP di Tandang. Tapi Karena kejadian di Tembalang akhirnya dilimpahkan ke Polsek Tembalang," jelasnya.
Baca juga: Lakukan KDRT kepada Istrinya hingga Tewas, Suami di Semarang Duga Korban Selingkuh
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.