Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan, Harga Cabai di Kabupaten Semarang Anjlok

Kompas.com - 19/10/2022, 13:08 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Dalam seminggu, harga cabai di tingkatan petani mengalami penurunan drastis. Minggu lalu, harga cabai keriting mencapai Rp 42.000 per kilogram. Namun, saat ini hanya kisaran Rp 17.000.

Seorang petani asal Dusun Kasiran, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Alif Subroto mengatakan salah satu sebab anjloknya cabai karena faktor daya beli. 

"Memang kondisi saat ini seperti itu, daya beli itu karena barang hanya berkutat di sekitar lokal saja. Mau jual di luar daerah cuaca tidak mendukung, termasuk gelombang laut yang tinggi," ujarnya dalam acara Expo Cabai, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Kendalikan Inflasi, BI dan TPID Banyumas Canangkan Penanaman 1 Juta Bibit Cabai di Pekarangan Rumah Warga

Alif mengungkapkan, faktor cuaca juga menentukan harga cabai.

"Harusnya menurut perhitungan saat ini musim kemarau. Tapi sudah 15 hari ini hujan terus. Cabai jadi rentan busuk dan terkena penyakit," ungkapnya.

Dengan kondisi cuaca yang terus hujan, sangat sulit untuk meningkatkan produktivitas hasil panen cabai.

"Intensitas penggunaan obat agar tanaman cabai juga otomatis meningkat, karena kalau tidak begitu, pasti cepat busuk," kata Alif.

Menurutnya, dari masa tanam hjngga panen, dibutuhkan waktu sekira empat bulan.

"Kalau produktivitas bagus, bisa petik hingga 30 kali lebih. Tapi saat ini baru sekitar 15 kali petik," ujarnya.

Sementara petani cabai yang lain, Sukardi mengungkapkan dengan harga Rp 17.000, petani dikatakan hanya balik modal.

"Itu juga tidak maksimal, kalau kondisi normal harga kisaran Rp 25.000," jelasnya.

Agar tak menuai kerugian besar, beberapa petani bahkan harus panen lebih awal.

"Itu salah satu solusi untuk menekan biaya produksi, kalau mengandalkan obat terus, pengeluaran bisa banyak," kata Sukardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Regional
Mantan Gubernur, Bupati, dan Mantan Dubes RI untuk Turki Daftar Bacagub NTB ke Kantor PKB

Mantan Gubernur, Bupati, dan Mantan Dubes RI untuk Turki Daftar Bacagub NTB ke Kantor PKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com