Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Vaksin Covid-19 di Palembang Kosong, Vaksinasi Massal Dihentikan Sementara

Kompas.com - 11/10/2022, 11:30 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Stok vaksin Covid-19 Sumatera Selatan kosong sejak satu pekan terakhir. Akibatnya, proses vaksinasi dosis satu dan dua yang kini berjalan terpaksa dihentikan sementara waktu.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang Yudhi Setiawan mengaku telah mengajukan permohonan pengiriman vaksin Covid-19 ke pemerintah pusat.

Sebab, mereka memperkirakan masih butuh 400.000 hingga 500.000 dosis lagi untuk melengkapi vaksin dua dan tiga.

Baca juga: Lebih dari Sebulan Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak di Bantul Kosong

“Untuk sekarang skema pelaksanaan vaksinasi dihentikan sementara, karena stoknya kosong sudah seminggu," kata Yudhi, Selasa (10/10/2022).

Yudhi menjelaskan, saat ini masih ada sedikit stok vaksin jenis Pfizer. Namun, vaksinasi hanya untuk dosis tiga dengan penerima terbatas.

“Alokasinya sedikit, sehingga vaksin kami berikan sementara hanya yang benar-benar memerlukan. Kami sudah mengajukan agar segera dikirimkan, tapi masih menunggu,” jelasnya.

Adapun sasaran penerima vaksinasi dosis satu hingga dosis tiga di Palembang mencapai 1.412.064 orang.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Sempat Menipis, Jateng Dikirimi 6.000 Dosis

 

Namun untuk penerima vaksin lengkap dosis satu hingga tiga baru mencapai 360.382 orang atau 33,09 persen.

Meski demikian, Yudhi mengaku, kondisi Covid-19 di Palembang saat ini terkendali.

“Ini terlihat angka penambahan harian hanya 5 sampai 10 kasus. Sehingga disimpulkan kondisi Covid-19 masih terkendali,” ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sumatera Selatan Senin (10/10/2022), capaian vaksinasi di Kota Palembang mencapai 137,6 persen.

Terdiri dari dosis satu sebanyak  85,6 persen, dosis kedua 74,7 persen, dan dosis ketiga 29,5 persen. Untuk dosis keempat tenaga kesehatan mencapai 37,01 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com