Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Meri, Usia 15 Tahun Jadi TKW di Malaysia hingga 17 Tahun Ditahan Majikan, Kini Pulang ke Tanah Air

Kompas.com - 11/10/2022, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Meri Hapsari (32), warga Desa Jetis, Keamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah akhirnya pulang ke Tanah Air setelah 17 tahun ditahan majikannya di Sarawak, Malaysia.

Pulangnya Meri tak lepas dari perjuangan sang adik, Arif Budi Susanto.

Meri berangkat ke Malaysia tahun 2005 saat masih berusia 15 tahun secara ilegal melalui agen penyalur jasa abal-abal.

Diduga identitas Meri dipalsukan karena saat berangkat, ia belum memiliki KTP.

Arif bercerita, kala itu kakaknya baru lulus SD dan dibawa agen ke Tangeran, Banten dan ditawari kerja di Malaysia dengan iming-iming gaji yang tinggi.

Baca juga: Warga Purworejo yang Bebas Setelah 17 Tahun Ditahan Majikan Malaysia, Terungkap Berangkat Masih di Bawah Umur

"Pergi ke sana (Tangerang) itu baru lulus SD, ternyata setelah sampai sana diajakin ke Malaysia, diiming-imingi uang atau gaji yang besar wong namanya masih muda ya tertarik," katanya pada Sabtu (9/10/2022).

Lima tahun pertama atau tepatnya hingga 2010, keluarga di Purworejo tak bisa menghubungi Meri. Mereka pun pasrah dengan nasib Meri.

Setelah lima tahun, Meri pun mengirim surat ke keluarga di Tanah Air. Namun komunikasi mereka sangat terbatas.

Meri diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga dan selama bekerja dilarang berkomunikasi dengan keluarganya.

Meri pun bercerita ia mengirim surat ke keluarganya secara sembunyi-sembunyi saat majikannya keluar kota.

Baca juga: Warga Purworejo 17 Tahun Ditahan Majikan di Malaysia, Paspor Disita, Tak Boleh Pulang

Awalnya Meri hanya ingin bekerja selama 2 tahun saja di Malaysia. Namun majikannya tak mengizinkan pulang hinggal 17 tahun ditahan di Malaysia.

Menurutnya selama bekerja, paspor miliknya disimpan majikannya dengan alasan agar tidak hilang.

"Dari tahun 2006 itu saya sudah kita pulang, tapi tidak boleh, paspor juga ditahan," katanya.

Sang adik bertemu pegawai Imigrasi

Arif Budi Susanto didampingi Meri Hapsari saat menunjukkan surat pertamanya pada tahun 2010 kepada sejumlah awak media di rumahnya yang berada di Desa Jetis Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Arif Budi Susanto didampingi Meri Hapsari saat menunjukkan surat pertamanya pada tahun 2010 kepada sejumlah awak media di rumahnya yang berada di Desa Jetis Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Kepastian nasib Meri diketahui dari perjuangan sang adik, Arif yang merantau bersama istrnya di Tangerang, Banten.

Selama di Tangerang, ia bekerja sebagai tukang ojek hingga akhirnya bertemu dengan salah satu pegawai Imigrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com