KOMPAS.com - Calon kepala desa Kertosari bernama Supriyanto unggul dalam perolehan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Pemalang.
Dukungan dari para warga yang bergotong royong menyumbang harta benda untuk berkampanye pun tak sia-sia.
Cakades dengan nomor urut 1 tersebut dinyatakan menang mutlak dengan total perolehan 2.122 suara.
Sementara itu, dua kandidat lainnya, yakni Nur Jannah dan Abdul Hamid, hanya mendapat masing-masing 9 dan 574 suara.
Baca juga: Calon Kades di Pemalang yang Viral karena Dibiayai Warganya Menang Mutlak di Pilkades
Setelah terpilih menjadi Kepala Desa Kertosari, Supriyanto mengaku siap diingatkan warganya jika dalam bekerja tidak sesuai aturan.
Dalam orasinya di hadapan warga, dia mengatakan, kemenangan ini adalah kemenangan bersama masyarakat Desa Kertosari.
"Apabila di pemerintahan saya nanti ada kekurangan atau ada hal yang melenceng, mohon diingatkan," kata dia, Senin dikutip dari Kompas.com.
Dia pun mengajak semua warga untuk bekerja sama membangun desa.
"Untuk itu, saya berharap ke depan kita bersama-sama bisa memperbaiki Desa Kertosari yang kita cintai ini," ujar dia.
Pria yang unggahannya viral di Instagram karena para warga sukarela membiayai kampanyenya ini mengucapkan terima kasih.
"Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan atas motivasi dan semua bentuk apa pun. Yang membuat ini berhasil adalah kerja sama bapak ibu semua," ungkap dia.
Salah satu pendukung, Arif, menjelaskan, sebagian besar warga telah mengenal sosok Supriyanto sebagai orang baik yang dekat dengan masyarakat.
"Masyarakat bahkan rela bergotong-royong, menyampaikan kepada beliau untuk tidak usah pusing memikirkan biaya dalam pencalonan beliau. Segala keperluan dari pencalonan sampai pemilihan akan kita tanggung bersama," ujar Arif.
Menurut dia, sebagian besar warga menganggap pemerintahan desa sebelumnya tidak membawa dampak bagi kemajuan desa.
"Kurang lebih enam tahun masa jabatan kades sebelumnya tidak ada perubahan apa pun di Desa Kertosari. Bahkan, potensi-potensi desa tidak muncul sama sekali, bahkan cenderung menurun," ucap dia.