Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abdul Walid, Rangkul dan Berdayakan Ratusan Petani Kopi Se-Jawa Tengah

Kompas.com - 27/09/2022, 16:38 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Merebaknya industri kopi di Indonesia, terlebih di Kota Semarang, membuat Abdul Walid tergugah hatinya untuk membangun sebuah komoditas perkopian.

Pasalnya, pemilik Roastery Terakopie Semarang ini berhasil merangkul ratusan petani kopi dari 13 kabupaten di Jawa Tengah.

Bukan tanpa alasan Abdul mendirikan komoditas yang disebut dengan Koperasi Kopi Anak Negeri. Dirinya menuturkan, adanya ruang berbagi di suatu bidang akan lebih bermanfaat bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha kopi.

Baca juga: 7 Tanda Kebanyakan Minum Kopi, Apa Saja?

“Dulu itu saya memang lebih suka berbagi, sharing dengan kawan-kawan. Suatu waktu mikir, ketika saya bisa ngajari, tapi saya tidak mampu membeli. Nah daripada itu berlanjut, saya inisiatif untuk mengumpulkan petani-petani kopi daerah lain,” jelas Abdul kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Abdul telah terjun di dunia perkopian sejak 2012. Seiring berjalannya waktu, dirinya belajar di lapangan sebagai petani, juga menebarkan pengetahuan ke kawan petani.

Hingga pada 2020, Abdul mulai menggerakkan koperasi yang berisi petani kopi dari berbagai daerah. Di antaranya, Temanggung, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Pati, Kendal, Kudus, dan beberapa daerah lainnya.

"Di Koperasi Kopi Anak Negeri, ada 13 kabupaten. Di 1 kabupaten itu ada 2 sampai 3 kelompok. Nah 1 kelompok itu isinya 20 orang-an," jelas dia.

Sementara itu Abdul menuturkan, sistem pengelolaan kopi terus berputar. Kopi hasil produksi para petani dihimpun menjadi satu, sesuai kelompok per daerah.

Lantas, kopi tersebut dijualkan ke Koperasi Kopi Anak Negeri. Dari penjualan kopi itu lah yang bisa menghidupi para petani di Koperasi Kopi Anak Negeri.

Baca juga: Kenapa Perut Terasa Mulas Setelah Minum Kopi di Pagi Hari?

"Ternyata ketika ada koperasi, kita bisa bicara tentang social entrepreneur. Jadi ada banyak peluang, kita juga berkembang," jelas dia.

Jauh sebelum mendirikan koperasi, pada 2018 silam Abdul juga membuat sebuah yayasan. Dirinya dan kawan-kawannya itu kerap memberikan pelatihan di berbagai daerah.

Pelatihan yang dilakukan itu diantaranya pelatihan roasting, cara merawat tanaman, pola tanam, pasca panen, hingga ekspor kopi ke luar negeri.

"Temen-temen di daerah masing-masing juga pada melatih, dari cara menggunakan mesin sampai gimana cara memaksimalkannya. Hanya saja tahun ini belum melakukan ekspor karena inflasi," tutur Abdul.

Baca juga: Apakah Kopi Wine Halal? Simak Penjelasan dari MUI

Bahkan dirinya menyebut, sekitar 2018 lalu pernah berhasil mengekspor kopi hingga ke beberapa negara.

Sebagai seorang petani kopi, Abdul mengaku, kian hari kian banyak tantangan dalam usaha perkopian. Lantaran kompetitor semakin berkembang, pula pasar yang perlahan menghilang.

"Justru sekarang, kopi lebih eksis di kalangan anak muda. Bukan roasting, tapi lebih ke kedai dan coffee shop," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com