BENGKULU, KOMPAS.com - Dua pelajar diamankan polisi dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu yang diinisiasi Angkatan Mahasiswa Muhammadiyah (AMM), Selasa (20/9/2022).
Pantauan kompas.com, kedua pelajar itu ditarik dalam barisan unjuk rasa mahasiswa lalu diamankan. Di hadapan polisi, kedua pelajar itu mengaku hanya iseng masuk barisan unjuk rasa.
"Awalnya iseng saja. Saya diajak kawan ambil paket namun di jalan saya lihat ada demo mahasiswa maka kami bergabung," ujar salah seorang pelajar yang diamankan polisi.
Baca juga: Demo Save Gubernur Papua Berlangsung Kondusif, Massa Mengaku Akan Berunjuk Rasa Lagi
Kedua pelajar tersebut menjelaskan, tidak ada yang mengajak mereka bergabung dalam unjuk rasa.
Bergabungnya mereka dalam barisan unjuk rasa dilatarbelakangi penasaran untuk ikut berdemo.
Sementara itu, aksi ratusan mahasiswa AMM masih berlangsung di dekat kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Aksi massa dihadang pasukan pengamanan polisi tepat di depan gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu.
Mahasiswa mendesak agar presiden membatalkan kenaikan harga BBM yang dianggap mahasiswa memberatkan masyarakat.
Baca juga: Demo Pencari Suaka di Tanjungpinang Ricuh Setelah Warga yang Terganggu Protes
Massa demo mendesak mereka dapat masuk ke gedung DPRD namun dihadang petugas polisi.
Polisi memberikan kesempatan perwakilan mahasiswa masuk menemui anggota DPRD namun mahasiswa menginginkan semua peserta unjuk rasa masuk keseluruhan. Unjuk rasa terpantau masih kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.