SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkot di Kota Semarang, Jawa Tengah nekat menaikkan tarif penumpang secara mandiri sejak harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Hal itu dilakukan karena sampai saat ini Pemerintah Kota Semarang belum mengeluarkan surat edaran resmi penyesuaian harga transportasi sejak harga BBM naik.
Baca juga: Belum Tentukan Kenaikan Tarif Angkutan Umum, Begini Penjelasan Dishub Pemalang
Beberapa sopir angkot terlihat menempel sebuah kertas di pintu bertuliskan tarif angkot yang baru. Selain itu, kertas tersebut juga bertuliskan "Harap maklum karena BBM naik".
Sopir angkot Johar-Genuk Ragil Sarjono (56) mengatakan, terpaksa menaikkan tarif angkot karena sampai sekarang belum ada surat edaran secara resmi oleh pemerintah.
"Sampai sekarang belum ada surat resminya. Memang kita naikan secara mandiri," jelasnya saat ditemui di Kawasan Pasar Johar Semarang, Rabu (14/9/2022).
Sopir angkot yang lain, Imam (54) mengaku serba salah gara-gara harga BBM naik. Banyak penumpang yang sudah mengeluh.
"Padahal baru saya naikan Rp 1.000 tapi sudah banyak yang protes," jelasnya.
Selain diprotes, jumlah penumpang angkotnya juga ikut menurun. Penurunan penumpang sekitar 50 persen jika dibandingkan sebelum harga BBM naik.
"Sepi sekarang, penumpang turun 50 persen," ujarnya.
Dalam satu hari saja, dia hanya bisa mendapatkan 15 penumpang setelah menaikan harga penumpang. Hal itu turut mengurangi pendapatannya setiap hari.
"Berapa ya pokoknya penghasilannya berkurang banyak. Apalagi setiap hari masih harus bayar sewa mobil ini," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.