MANOKWARI, KOMPAS.com - Bupati Teluk Wondama, Hendrik Mambor mengatakan bahwa dampak pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM terasa hingga ke daerahnya.
Hal ini disampaikan Mambor saat ditemui di Manokwari, Jumat (9/9/2022). "Secara Nasional kita melihat dampak kenaikan BBM ini sangat dirasakan oleh masyarakat, baik di pusat hingga daerah, dan kita bisa lihat ada gejolak di beberapa daerah," katanya
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Trisakti Berbagi Bensin Gratis ke Pengendara
Meski demikian, Bupati mengaku walau dalam kondisi yang terbatas, namun di Papua Barat terutama Wondama, sudah biasa menerima itu. "Walau kita dalam kondisi terbatas, kita sudah biasa menerima itu," katanya
Mambor menuturkan sebagai Pemerintah, pihaknya sudah tentu mengambil kebijakan lain untuk mengantisipasi itu. "Di Wondama kita sudah bentuk tim, untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM ini. Tim itu dipimpin Pak Wakil Bupati," katanya.
Dia mengakui bahwa saat ini, dampak kenaikan BBM itu sangat terasa di kalangan masyarakat, terutama harga bahan pokok
"Dampak itu sudah terasa, tetapi sekarang kita ambil contoh di Kabupaten Pegunungan, Semen sampai Rp 1 Juta apakah ada orang demo, kan tidak tapi bukan berarti kita biarkan rakyat kita menderita," ucapnya.
Bupati mengaku, kebijakan yang diambil untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM ini seperti mendorong dinas teknis untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, perikanan sehingga diharapkan memberi dampak pendapatan kepada masyarakat.
Bupati Hendrik Mambor mengakui, daerahnya hingga saat ini belum memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU. "Sudah kita lakukan pembebasan lahan untuk SPBU, kebetulan investor dari Nabire" kata Bupati.
Dia mengatakan sejauh ini ia terus mendorong penambahan kuota BBM di Daerah itu namun terkendala karena belum ada SPBU "Untuk pembangunan SPBU ini hanya tinggal mengurus ijin Lingkungan karena lokasi tanah masuk kawasan konservasi" ucapnya
"Soal kuota BBM saya kurang hafal tetapi ada beberapa KL, didistribusikan kepada Masyarakat melalui beberapa APMS," ucapnya.
Baca juga: Tarif Angkot di Tangerang Naik Rp 2.000 Imbas Kenaikan Harga BBM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.