Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak BBM Naik di Banten, Upaya Massa Duduki SPBU, Tutup Jalan Protokol, hingga Dibubarkan Rektor UIN

Kompas.com - 08/09/2022, 21:55 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat arus lalu lintas di jalan protokol Kota Serang, Banten, lumpuh sejak sore.

Akses Jalan di perempatan lampu merah Ciceri, baik dari arah Jalan Jendral Sudirman, Abdul Fatah Hasan, Trip Jamaksari, dan Jalan Jendral Ahmad Yani selama empat jam ditutup.

Tak hanya memblokade jalan, massa gabungan dari mahasiswa dan buruh di Banten itu juga sempat mencoba menduduki SPBU Ciceri.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM di Palembang Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata hingga Water Cannon

Namun, aksinya diadang pihak kepolisian yang terus mengawal jalannya aksi unjuk rasa.

Karena tak bisa menguasai SPBU, massa bergeser membakar ban bekas dan orasi di depan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin.

Alhasil, aparat mengalihkan arus kendaraan dari arah gerbang tol Serang Timur menuju Kota Serang ataupun dari arah sebaliknya.

Pada pukul 19.30 WIB, massa yang mengatasnakaman diri Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera) itu pun membubarkan diri setelah Rektor UIN SMH Wawan Wahyudin meminta massa menyudahi aksi.

Baca juga: Kapal Pengangkut 15 Ton BBM Ditangkap di Maluku, Polisi Periksa Kapten dan ABK

"Saya tidak ingin karena kepentingan sesaat kampus kami rusak, mohon maaf, terima kasih," teriak Wawan kepada massa.

Setelah membubarkan diri, polisi memadamkan api dari ban bekas menggunakan Apar agar arus lalu lintas berjalan normal kembali.

Dalam aksinya, Ampera menuntut pemerintah menurunkan harga BBM, kebutuhan pokok dan pangan, serta memberantas mafia penimbun BBM subsidi.

"Berkedok dalam pembengkakan APBN, pemerintah Jokowi-Ma'ruf terus mencari alasan untuk menaikkan harga BBM," ujar salah satu orator di depan kampus UIN SMH, Kamis (8/9/2022).

Mereka menilai, saat harga BBM naik, Jokowi-Ma'ruf meredam amarah rakyat dengan menggelontorkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 600 ribu yang dinilai belum tentu membantu masyaraakat terlepas dari kesulitan.

"Menurunkan daya beli masyarakat dan menambah jumlah pengangguran dan kemiskinan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com