Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35.716 Warga Kota Padang Bakal Terima BLT BBM

Kompas.com - 06/09/2022, 16:38 WIB
Rahmadhani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 35.716 warga Kota Padang Sumatera Barat bakal menerima kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui bantuan langsung tunai (BLT) Rp 600.000.

“Mereka yang menerima BLT BBM tersebut yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jumlahnya ada sekitar 35.716,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Padang Ances Kurniawan kepada sejumlah media, Selasa (6/9/2022).

Menurut Ances, untuk penyaluran BLT BBM tersebut masih menunggu petunjuk dari pusat.

Setelah mendapat petunjuk pelaksanaan teknis maka akan langsung dibagikan kepada penerima.

Baca juga: 47.551 Warga Semarang Jadi Penerima BLT BBM, Per Bulan Cair Rp 150.000

“Kita masih belum menerima petunjuk pelaksaan teknis dari pusat. Jika kalau sudah keluar maka akan segera dibagikan,” ujarnya.

Ances mengimbau warga yang menerima bantuan tersebut bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. BLT BBM merupakan subsidi dari pemerintah untuk membantu masyarakat miskin.

Dia berharap, dengan penyaluran bantuan ini, masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM bisa terbantu.

“Kami berharap bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban penerima di tengah naiknya harga BBM,” kata dia.

Baca juga: BLT BBM untuk Ratusan Ribu Warga Kebumen Mulai Dicairkan Pekan Ini

Sedangkan bantuan pangan non tunai kata Ances, sudah bisa diambil oleh warga Kota Padang melalui kantor Pos.

"Untuk bantuan pangan ini sudah bisa diambil. Jumlahnya ada sekitar 200 ribu setiap penerimanya. Ini merupakan bantuan triwulan ketiga,” katanya.

Dijelaskannya, para penerima BPNT, pada dasarnya adalah masyarakat yang sebelumnya juga telah terdaftar kedalam DTKS Kota Padang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com