Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMP di Baubau Cambuk Muridnya dengan Rotan Saat Mengajar, Ada 20 Anak Jadi Korban

Kompas.com - 03/09/2022, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - LB (49), seorang guru di SMP Negeri 19 di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara diamankan polisi karena mencambuki siswanya dengan rotan.

Peristiwa tersebut terjadi saat LB mengajar IPS pada Rabu (31/8/2022) pagi.

Dari hasil pengembangan, ada 20 siswa yang dipukul rotan oleh guru yang juga menjabat sebagai Wakasek SMP Negeri 19 Bau-bau.

Baca juga: Saya Jawab Tapi Pak Guru Langsung Pukul Saya di Punggung dengan Rotan.. Pengakuan Siswa Dicambuk Guru di Baubau

Pulang sambil menangis

Salah satu murid yang dipukul oleh LB adalah LMA. Ia bercerita saat itu guru LB mengajukan pertanyaan. Walau sudah dijawab, ia tetap dicambuk dengan rotan sebanyak enam kali.

"Saya ikuti pelajarannya, IPS, saya diberikan pertanyaan, saya jawab tapi pak guru langsung pukul saya di punggung saya dengan rotan, ada enam kali (dicambuk)," kata LMA saat ditemui Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

“Ada satu pertanyaan sebelumnya, dijawab tapi dipukul juga, ada satu kali dipukul,” ujar LMA.

Usai dipukul dengan rotan, LMA yang kesakitan langsung pulang ke rumah sambil menangis. Ia mengaku punggungnya nyeri dan bengkak bekas pukulan.

Baca juga: Cerita Siswa Dicambuk Guru Pakai Rotan, Sudah Jawab Pertanyaan Tapi Langsung Dipukul

Sementara itu LM Yamin, orangtua LMA mengaku kaget saat anaknya pulang sambil menangis pada pukul 09.00.

“Sekitar jam 9, dia pulang dari sekolah, saya tanya ke dia, kenapa pulang, katanya dipukul gurunya, saya langsung datang ke sekolah temui gurunya dan kepala sekolah,” ucap Yamin.

Yamin yang tak terima dengan tindakan oknum guru LB, langsung melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Dari hasil pengembangan, bukan hanya LMA yang menjadi korban. Diperkirakan ada 20 murid yang dicambuk rotan oleh sang guru.

Baca juga: Viral Oknum Guru Aniaya Murid di Lumajang, Alasan Kedisiplinan hingga Mediasi Polisi

"Terduga oknum guru tersebut setiap mengajar membawa rotan tersebut, berarti sudah ada niatan yang tidak bagus dan hal yang tidak layak," kata Kapolres Baubau, AKBP Erwun Pratomo pada Kamis (1/9/2022).

"Setelah mengetahui lokasi kejadian, kami langsung menuju sekolah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menemui terduga oknum," tambah dia.

Setibanya di sekolah, petugas langsung melakukan pemeriksaan awal terhadap LB.

Kepada petugas, LB mengakui perbuatannya yang telah menganiaya muridnya menggunakan rotan.

LB pun langsung dibawa dan diperiksa Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Baubau. I terancam Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 5 bulan penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Defriatno Neke | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com