Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedimentasi Kalibacin Tegal Kian Parah, 7 Nelayan Tradisional Meninggal Diduga Kelelahan Menarik Kapal

Kompas.com - 30/08/2022, 14:28 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu 2017-2022, sedikitnya 7 nelayan tradisional dilaporkan meninggal dunia diduga kelelahan menarik kapal di bawah 5 GT saat memasuki Dermaga Sungai Kalibacin, kawasan Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah.

Ketua Kelompok Nelayan Cracas Jaya, Tedi Priyono mengungkapkan, sebanyak 6 nelayan yang meninggal merupakan anggotanya, dan 1 nelayan dari Kelompok Nelayan Subal.

Mereka meninggal diduga karena kelelahan melawan ganasnya sedimentasi Sungai Kalibacin.

Gotong-royong menarik kapal merupakan kegiatan sehari-hari untuk bisa keluar-masuk kapal.

Baca juga: Nelayan di Tegal Terancam Kehilangan Penghasilan Jika Harga BBM Subsidi Jadi Naik

"Di tahun 2017-2020 ada empat anggota kami yang meninggal yakni Suryono (50), Surip (53), Tarmo (54) dan Farmasi (52)," ungkap Tedi, kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).

Sedangkan di tahun 2021-2022 ini sudah ada tiga nelayan lagi dikabarkan meninggal dunia.

Satu di antaranya meninggal di tempat dalam kondisi tertelungkup saat menarik perahu dari bibir pantai menuju dermaga.

"2021-2022 sudah ada tiga nelayan lagi yang meninggal. Ratno (64) serta Rasman (54) anggota kami, dan Rusdi (67) anggota Kelompok Nelayan Subal," kata Tedi.

Tedi berharap, pemerintah segera mengambil tindakan untuk normalisasi aliran sungai.

Mengingat kawasan itu menjadi satu-satunya akses keluar-masuk kapal dari 36 nelayan sekitar.

"Jika tidak segera ditangani, kami khawatir dan takut akan menelan korban lagi," kata Tedi.

Dia mengatakan, nelayan biasa melaut pada pagi hari dan kembali berlabuh pada siang atau sore hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com