Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kubu Raya Kalbar Patenkan Hak Cipta ‘Salam Menanjak’, Apa Itu?

Kompas.com - 14/08/2022, 15:15 WIB
Hendra Cipta,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUBU RAYA, KOMPAS.com – Bupati Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Muda Mahendrawan mempatenkan hak ciptasalam menanjak’ yang dia populerkan.

Melansir akun Pemkab Kubu Raya, hak paten terdaftar berdasarkan Surat Pencatatan Ciptaan Nomor: EC00202253055, dikeluarkan Kementerian Hukum dan HAM, tanggal 12 Agustus 2022.

Dengan demikian, ‘salam menanjak’ mendapatkan perlindungan selama hidup sang pencipta, dan 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia.

Baca juga: Misteri Mayat Perempuan Dalam Kardus di Demak, Banyak Laporan tapi Ciri-ciri Tak Ada Kecocokan

“Bahwa alasan saya mendaftarkannya, lebih sebagai upaya mengedukasi dan meliterasi masyarakat terutama generasi muda,” kata Muda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/8/2022).

Sebagai informasi, ‘salam menanjak’ adalah gerakan telapak tangan terbuka yang diletakkan di depan dada dengan ujung-ujung jari mengarah diagonal ke atas.

Salam yang sangat populer di Kabupaten Kubu Raya ini menjadi narasi nonverbal simbolik.

Maknanya adalah ajakan kepada masyarakat untuk bersikap progresif, yakni selalu berupaya meningkatkan kualitas di semua bidang kehidupan.

Muda berharap, menjadi anak muda jangan hanya melulu jadi follower tapi bagaimana bisa bertekad semangat jadi trendsetter.

“Tentunya dengan kreativitas gagasan ide inovatif membawa transformasi positif bagi sekitarnya,” ucap Bupati Kubu Raya dua periode ini.

Muda juga berharap anak zaman sekarang harus mampu berkontribusi terhadap negara dan tidak hanya menjadi beban.

Baca juga: Teriakan Puan Maharani Presiden Menggema Saat Rapat PDI-P di Nganjuk

Muda memastikan, salam menanjak ini tak ada substansi dan orientasi politik. Sebab salam menanjak lebih mengutamakan membangun mind programming pikiran bawah sadar untuk optimis dan progresif.

“Jadi siapapun kalangan dan dimanapun, silakan jadikan gerakan simbolik bahasa tubuh ‘salam menanjak’ sebagai pemantik semangat merawat nilai pesan perekat pemersatu tekad, pesan dedikasi untuk negeri agar selalu move up dan punya perspektif luas lebih mendunia think globally agar tidak terjebak pemikiran dangkal yang membuat kita jalan cenderung jalan di tempat,” jelas Muda.

Muda menyebutkan, salam menanjak menjadi penting karena saat ini tantangan yang dihadapi sudah sangat besar dan butuh daya juang dari masyarakat sekitar.

"Gerakan ini menunjukkan kita menanjak karena berarti daya juang, tidak boleh menyerah, itulah filosofi utama. Kalau datar kita tidak berkeringat kurang berjuang gigih. Kalau menanjak tentu kita menggerakkan agar semua memiliki daya juang," beber dia.

Selain itu, Muda mengatakan, gerakan tersebut juga dapat diartikan untuk meningkatkan kualitas, bertekad menanamkan sebuah hal untuk mengejar cita-cita dan impian harus totalitas sesuai dengan gerakan menanjak ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com