Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman NTB Sebut Sejumlah Pejabat ULP Lombok Timur Dimutasi, Ini Kata Imigrasi

Kompas.com - 11/08/2022, 13:31 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Barat (NTB) Adhar Hakim menyebut, sejumlah pejabat di Unit Layanan Paspor (ULP) Lombok Timur dimutasi akibat dugaan praktik malaadministrasi.

Informasi itu disampaikan Adhar setelah mengikuti rapat koordinasi tertutup bersama tim Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM serta Imigrasi Mataram di Kantor Ombudsman NTB, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Ombudsman NTB Minta Imigrasi Evaluasi Pembuatan Paspor di ULP Lombok Timur

"Dari Imigrasi Mataram sendiri juga sudah melakukan tindakan langsung rolling eberapa staff yang bekerja di sana, sekitar empat orang yang ditarik," ungkap Adhar di Mataram, Kamis.

Adhar menambahkan, Imigrasi juga memperkat sistem pelayanan di ULP Lombok Timur. Salah satunya, dengan menambah kamera circuit closed television (CCTV).

"Sekarang juga sudah ada penambahan CCTV, untuk memperketat pengawasan," ungkap Adhar.

Adhar menegaskan, tindakan yang paling penting dilakukan Imigrasi adalah menutup akses calo di ULP Lombok Timur. Hal itu penting dilakukan demi kemaslahatan masyarakat.

"Tutup semua akses calo, supaya dia tidak akan bisa merusak. Segera perbaikan, termasuk penanggung jawab, kebijakan yang dan mempengaruhi sistem di dalam pelayanan," kata Adhar.

Adhar berterima kasih kepada Imigrasi yang telah merespons dengan baik temuan tim Ombudsman NTB. 

"Kita sepakat bahwa itu harus diperbaiki ya, kawan-kawan Imigrasi sepakat itu harus bersama-sama nanti akan memperbaiki itu dan melihat yang paling penting adalah perbaikan kepada rakyat," kata Adhar.

Tanggapan Imigrasi Mataram

Sementara itu, Kepala Bagian Program dan Hubungan Masyarakat Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram Gede Sandi membenarkan bakal ada mutasi pejabat dan pegawai di ULP Lombok Timur terkait kasus dugaan malaadministrasi itu.

"Itu pasti ada mutasi, tim kita sudah turun, dan nanti akan ada hasil rekomendasi dari tim yang sudah turun," kata Sandi melalui sambungan telepon.

Baca juga: Imigrasi Bantah Sebagian Temuan Ombudsman soal Malaadministrasi di ULP Lombok Timur

Namun, Sandi mengaku belum mendapatkan informasi terkait jumlah pejabat atau pegawai yang dimutasi.

"Terkait pejabat atau pegawai yang dipindahkan pasti ada, tapi untuk jumlah belum kita dapatkan," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com