Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawa Pening Mulai Bersih dari Eceng Gondok, Produktivitas Tangkapan Ikan Meningkat

Kompas.com - 27/07/2022, 21:41 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kondisi Rawa Pening terus menjadi perhatian semua pihak. Upaya revitalisasi yang dilakukan telah mengubah "wajah" danau yang berada di Kabupaten Semarang tersebut.

Rawa Pening termasuk dalam 15 danau prioritas nasional. Perairan ini memiliki empat fungsi utama yakni, irigasi wilayah Demak dan Grobogan seluas 20,76 ribu hektare, air baku untuk minum 750 liter per detik, pengairan PLTA Jelok dan Timo yang menghasilkan 25,5 megawatt, dan pengendalian banjir.

Direktur Operasional Perum Jasa Tirta 1 Milfan Rantawi mengatakan upaya pengendalian eceng gondok dan pendangkalan terus dilakukan.

Baca juga: 6 Tempat Makan di Sekitar Rawa Pening Semarang, Harga Mulai Rp 3.000

"Ini kita lakukan agar kualitas air Rawa Pening tetap terpantau dan berkualitas," jelasnya, Rabu (27/7/2022) di Bukit Cinta Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

Milfan mengatakan masalah utama Rawa Pening adalah kondisi permukaan yang tertutup eceng gondok dan berakibat pada pendangkalan. "Kondisi ini menyebabkan kualitas air dan ekositem terganggu, berakibat pada pengurangan ketersediaan air," paparnya.

Perum Jasa Tirta 1, lanjutnya, terus melakukan pemantaun di 14 titik sungai yang mengalir ke Rawa Pening secara berkala.

"Ini kita monitoring secara rutin, sebulan sekali dan tiga bulan sekali, untuk mengetahui kualitas air. Sampai saat ini, kualitas air masuk kategori baik, apalagi setelah ada revitalisasi dan pengurangan eceng gondok," kata Milfan.

Menurutnya, fungsi lain Rawa Pening adalah untuk penyediaan air baku, budidaya ikan, suplai irigasi, hingga pariwisata. "Kondisi permukaan danau Rawa Pening sempat tertutup oleh eceng gondok, setidaknya lebih dari 80 persen permukaannya telah tertutup," kata dia.

Kondisi ini menurunkan fungsi danau, terutama dari sisi kualitas airnya. "Sisa tanaman yang membusuk dan tenggelam di dasar waduk juga mengakibatkan penurunan kapasitasnya, sehingga dapat mengurangi ketersediaan air Sungai Tuntang," ujar Milfan.

Baca juga: Nelayan Rawa Pening Temukan Mayat Lansia, Awalnya Dikira Boneka

Ditambahkan, upaya konservasi ekosistem danau salah satunya dilakukan dengan tebar benih ikan. "Kita secara rutin menebar 50.000 benih ikan kalper dan nila di sini agar ekosistem membaik," paparnya.

Selain itu dilakukan pula sosialisasi terkait budidaya perikanan yang ramah lingkungan. "Dengan mengembalikan populasi perikanan darat, diharapkan dapat menyeimbangkan ekosistem perairan dan menekan pertumbuhan eceng gondok di Rawa Pening," kata Milfan.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan produksi ikan di Rawa Pening saat ini terus meningkat. "Jumlahnya bisa mencapai 150.000 kilo per bulan, naik 50 persen dibanding sebelum revitalisasi," terangnya.

"Rawa Pening berperan dalam pemanfaatan budidaya dan penangkapan ikan. Sehingga restocking secara berkala dengan menebar benih tetap dibutuhkan," kata Sunu.

Dia juga terus mengimbau agar kelompok nelayan dan pencari ikan menggunakan alat yang ramah lingkungan. "Ini demi pelestarian lingkungan dan menjaga keberlangsungan ekosistem," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com