PURWOREJO, KOMPAS.com – Palang Merah Indonesia (PMI) di Purworejo, Jawa Tengah, menyatakan sudah tidak ada permintaan untuk plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.
Meski begitu, mereka menegaskan tetap memberikan stok plasma dari semua jenis golongan darah sebagai langkah antisipasi.
Baca juga: Ivermectin dan Plasma Konvalesen Dicabut dari Pedoman Medis Covid-19
"Kalau konvalesen itu dipakai untuk terapi (pengobatan) pasien Covid-19, ini kan kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan, sekarang yang konvalesen kebutuhannya sudah tidak ada," kata Staf Pelayanan Donor Darah PMI Purworejo, Riyadi, saat dikonfirmasi Jumat (8/7/2022).
Disebutkan, permintaan untuk donor plasma konvalesen sempat mengalami peningkatan signifikan pada Juni dan Juli 2021 lalu. Plasma konvalesen memiliki ketahanan cukup lama, jika disimpan dalam sebuah alat bernama Plasma Freezer.
"Kita masih ada stok, karena bisa disimpan di pendingin (Plasma Frezer) hingga satu tahun. Tapi kita stoknya tidak banyak, setiap golongan darah kita ada dua stok, untuk jaga-jaga," sebutnya.
Riyadi menjelaskan, untuk mendapatkan donor plasma dibutuhkan sebuah alat pemisah komponen darah bernama Plasma Thawing.
Kendati permintaan konvalesen sudah tidak ada, alat tersebut masih dapat bermanfaat untuk memisahkan komponen darah seperti trombosit, sel darah merah, atau yang lainnya.
Keuntungan dari penggunaan alat tersebut, sambungnya, saat ini UDD PMI Purworejo dapat melayani berbagai jenis tranfusi darah.
"Sekarang permintaan tranfusi semakin variatif ya, jadi diagnosisnya apa, yang dibutuhkan apa. Misalnya diagnosis anemia, yang dibutuhkan hanya sel darah merah, jadi hanya sel darah merah yang ditranfusikan, tidak semuanya, lebih efektif. Jika darah lengkap yang ditranfusikan, maka bisa pengaruh terhadap komponen darah lain pada pasien," paparnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa stok darah di UDD PMI Purworejo saat ini selalu aman. Namun, stok darah tersebut harus benar-benar dikendalikan agar tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit.
“Karena jika kurang ya tidak bagus, namun jika terlalu banyak takutnya nanti terbuang karena masa simpan darah itu pendek, maksimal 35 hari. Untuk donor pada kegiatan hari ini sekitar 50-an orang, ini masih bisa bertambah," terangnya.
Baca juga: IDI Ungkap 5 Obat Covid-19 Tak Lagi Ampuh, Ada Ivermectin dan Plasma Konvalesen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.