Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkades di Bima Ricuh, Diduga Dipicu Protes Cakades, 2 Warga Terluka

Kompas.com - 08/07/2022, 15:39 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, Kompas.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berakhir ricuh, Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 11.00 Wita.

Peristiwa itu membuat dua warga menderita luka serius akibat terkena tembakan peluru karet dan gas air mata.

Mereka yakni Muardin, warga Dusun I Soncolumba, Desa Rite, Kecamatan Ambalawi yang menderita luka lebam di wajah dan kepalanya robek.

Baca juga: 2 Minggu Hilang, Seorang Pemancing Ditemukan Tewas di Pantai Toro Maria Bima

Korban kedua yaitu Usran, warga dari Dusun Rite II, Desa Rite yang diduga menderita luka pada bagian perut.

"Korban yang parah sekarang dirawat di ruangan ICU RSUD Kota Bima," kata Nanang Suhendra, anak kandung dari korban Muardin dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (8/7/2022).

Nanang Suhendra menjelaskan, Pilkades di Desa Rite pada Rabu (6/7/2022) mulanya berjalan lancar dan aman.

Pencoblosan sekitar 2.600 DPT mulai berlangsung pukul 7.00 wita sampai pukul 24.00 wita.

Namun karena alasan waktu proses penghitungan ditunda esok harinya, yakni Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Pilkades di Bima Ricuh, Warga Bakar Fasilitas Kantor Desa

Saat penghitungan berlangsung, lanjut Nanang, tiba-tiba datang calon kades nomor urut 4 yang mengeluhkan soal rapat tertutup yang sering kali dilakukan oleh panitia.

Keluhan itu ikut disampaikan warga yang berada di sekitar lokasi hingga membuat ketegangan, bahkan sampai berujung pelemparan batu dan tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian.

"Di tengah riuhnya masyarakat yang protes, tiba-tiba ada lemparan batu yang membuat pihak aparat kewalahan menghalau massa. Tanpa disadari ada beberapa warga masyarakat kena tembak peluru karet dan gas air mata," beber Nanang.

Baca juga: Dibunuh Kakak Tiri, Makam Bocah 11 Tahun di Bima Dibongkar

Dibantah polisi

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, Iptu Jufrin dengan tegas menyatakan bahwa informasi warga terkena luka tembakan peluru karet itu tidak benar.

Menurutnya, aparat hanya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Pasalnya, mereka berusaha menyerbu dan merusak kantor Desa Rite.

"Tidak benar, tidak ada warga yang terkena tembakan peluru karet. Kemarin polisi hanya menembakan gas air mata karena massa itu berusaha menyerang kantor desa," kata Jufrin.

Baca juga: Ibu di Bima Diduga Gigit Bayi Usia 5 Bulan hingga Tewas, Ada Bekas Gigitan di Pipi hingga Hidung Korban

Jufrin menegaskan, sejumlah warga yang menderita luka-luka itu murni akibat hantaman benda tumpul seperti batu dan kayu yang dipakai untuk menyerang kantor desa.

"Tidak mungkin polisi sampai menembakan peluru karet, apalagi dikatakan mengenai perut korban, itu tidak benar. Korban luka-luka karena terkena lemparan batu dan hantaman benda tumpul," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com