KUPANG, KOMPAS.com - Amye Un, wanita kelahiran Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah 10 bulan menduduki jabatan sebagai Wakil Wali Kota Darwin, Australia.
Amye juga menduduki jabatan sebagai Alderman atau dewan penata Kota Darwin, Northern Territory.
Ada kisah menarik Amye, saat kampanye untuk menarik simpati para pemilihnya.
Amye mengaku modal politik yang digelontorkannya paling kecil dibanding kompetitornya yang lain.
"Dengan dana kampanye paling limit hanya $3.500 AU (setara Rp 36 juta), saya bisa menang di dua posisi dalam satu pemilihan yaitu Wakil Wali Kota dan Penata Kota (Councillor) Darwin," ujar Amye, kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).
Amye memerinci peruntukan dana sebesar 3.500 dolar Australia itu. Untuk biaya registrasi sebagai calon wali kota dan penata kota, Amye menghabiskan biaya sebesar 500 dolar Australia atau setara Rp 5 juta.
Jika menang dalam pemilihan, uang pendaftaran itu akan dikembalikan.
Lalu, Amye menggunakan 1.200 dolar Australia atau setara Rp 12,3 juta untuk mencetak 10.000 surat suara. Selanjutnya, 450 dolar Australia atau setara Rp 4,6 juta untuk membuat 25 lembar baliho yang dipasang di jalan.
Sebanyak 400 dolar Australia atau setara Rp 4 juta dipakai untuk membeli kaos atribut kampanye.
Baca juga: Dilantik Jadi Dewan Penata Kota Darwin Australia, Amye Un Sumbangkan Gajinya Setahun untuk Warga
"Sedangkan sisa uang lainnya saya pakai untuk membeli bahan bakar minyak buat operasional," kata Amye.
"Tetapi saya bangga, bisa kalahkan empat kandidat lainnya semuanya adalah orang kulit putih," sambungnya.
Menurut Amye, dengan biaya yang kecil, dia orang pertama yang mencatat sejarah itu. Karena, kata dia, dalam setiap pemilihan politik di negara itu, para calon menghabiskan uang hingga jutaan dolar atau miliaran rupiah.
"Itu modal paling kecil dalam dunia politik di Darwin," kata Amye.
Amye mengaku, banyak saingannya yang heran dengan dana kampanyenya yang minim. Apalagi, dirinya maju melalui jalur independen, tentu tidak mendapat dukungan dari pemerintah, sehingga hanya mengandalkan usaha sendiri.
"Maju melalui jalur independen harus sendiri usaha. Susah juga, tetapi saya punya tekad yang keras harus menang dan terbukti saya meraih kemenangan itu,"imbuhnya.
Rupanya, kata Amye, yang membuatnya terpilih karena disukai warga kalangan menengah ke bawah. Amye juga kerap terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat di 'Negeri Kanguru' tersebut.