Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Amye Un Terpilih Jadi Wakil Wali Kota Darwin Australia, Habiskan Rp 36 Juta Saat Kampanye

Kompas.com - 05/07/2022, 14:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Amye Un, wanita kelahiran Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah 10 bulan menduduki jabatan sebagai Wakil Wali Kota Darwin, Australia.

Amye juga menduduki jabatan sebagai Alderman atau dewan penata Kota Darwin, Northern Territory.

Ada kisah menarik Amye, saat kampanye untuk menarik simpati para pemilihnya.

Amye mengaku modal politik yang digelontorkannya paling kecil dibanding kompetitornya yang lain.

"Dengan dana kampanye paling limit hanya $3.500 AU (setara Rp 36 juta), saya bisa menang di dua posisi dalam satu pemilihan yaitu Wakil Wali Kota dan Penata Kota (Councillor) Darwin," ujar Amye, kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Amye memerinci peruntukan dana sebesar 3.500 dolar Australia itu. Untuk biaya registrasi sebagai calon wali kota dan penata kota, Amye menghabiskan biaya sebesar 500 dolar Australia atau setara Rp 5 juta.

Jika menang dalam pemilihan, uang pendaftaran itu akan dikembalikan.

Lalu, Amye menggunakan 1.200 dolar Australia atau setara Rp 12,3 juta untuk mencetak 10.000 surat suara. Selanjutnya, 450 dolar Australia atau setara Rp 4,6 juta untuk membuat 25 lembar baliho yang dipasang di jalan.

Sebanyak 400 dolar Australia atau setara Rp 4 juta dipakai untuk membeli kaos atribut kampanye.

Baca juga: Dilantik Jadi Dewan Penata Kota Darwin Australia, Amye Un Sumbangkan Gajinya Setahun untuk Warga

"Sedangkan sisa uang lainnya saya pakai untuk membeli bahan bakar minyak buat operasional," kata Amye.

"Tetapi saya bangga, bisa kalahkan empat kandidat lainnya semuanya adalah orang kulit putih," sambungnya.

Menurut Amye, dengan biaya yang kecil, dia orang pertama yang mencatat sejarah itu. Karena, kata dia, dalam setiap pemilihan politik di negara itu, para calon menghabiskan uang hingga jutaan dolar atau miliaran rupiah.

"Itu modal paling kecil dalam dunia politik di Darwin," kata Amye.

Amye mengaku, banyak saingannya yang heran dengan dana kampanyenya yang minim. Apalagi, dirinya maju melalui jalur independen, tentu tidak mendapat dukungan dari pemerintah, sehingga hanya mengandalkan usaha sendiri.

"Maju melalui jalur independen harus sendiri usaha. Susah juga, tetapi saya punya tekad yang keras harus menang dan terbukti saya meraih kemenangan itu,"imbuhnya.

Rupanya, kata Amye, yang membuatnya terpilih karena disukai warga kalangan menengah ke bawah. Amye juga kerap terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat di 'Negeri Kanguru' tersebut.

 

Selain itu, Amye bersama sejumlah warga Darwin beberapa kali menggelar unjuk rasa di kantor pemerintah setempat.

Amye juga sering membantu masyarakat yang tidak memiliki rumah, dengan memberikan mereka makanan.

Meski telah terpilih, Amye tetap masih menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat.

Kegiatan Amye yang terbaru sebagai Wakil Wali Kota Darwin yakni melantik para migran yang menjadi warga negara Australia, pada Jumat (1/7/2022)

Amye berharap, ke depan dirinya bisa terpilih menjadi Wali Kota Darwin.

Sebelumnya diberitakan, Amye Un (60), perempuan asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), maju dalam pencalonan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia.

Perempuan kelahiran Amanatun, sebuah daerah di pedalaman Kabupaten TTS itu maju melalui jalur independen.

Baca juga: Amye Un, Wanita Asal NTT yang Gagal di Pemilihan Wali Kota Darwin Terpilih Jadi Dewan Penata Kota

Kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021), Amye mengaku siap memenangkan pemilihan di Kota yang berbatasan laut dengan wilayah NTT itu.

"Kami ada enam calon yang akan bertarung dalam pemilihan Wali Kota Darwin, dan saya satu-satunya yang maju melalui jalur independen," kata Amye.

Perempuan lulusan salah satu SMK di Kota Kupang itu mengaku sudah menjadi warga negara Australia sejak 1998, setelah menikahi pria asal Australia.

Menurut Amye, dia maju sebagai calon wali kota, setelah mendapat dukungan dari masyarakat setempat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Selain mendapat dukungan yang banyak dari arus bawah, Amye menyebut hal itu sebagai kesempatan. Apalagi di wilayah itu kata dia, sangat menjunjung tinggi demokrasi.

Dia memilih jalur independen, karena tidak ingin terikat dengan partai politik manapun.

"Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik. Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen. Kalau independen kita bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat," kata Amye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com