Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara 1 Naskah Drama Kemendikbud Ditampilkan di Purworejo, Lakon Teater "Bangjo" Sampaikan Kritik Kaum Pinggiran

Kompas.com - 04/07/2022, 13:03 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Lakon teater berjudul “Bangjo” karya Harjito sukses dipentaskan Komunitas Teater Purworejo (KTP), di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Minggu (3/7/2022) malam.

Mengangkat potret kehidupan wong cilik, pagelaran yang disutradarai oleh Agus Pramono itu tampil menggelitik ratusan penonton lewat kritik sosial yang dikemas dengan humor-humor segar.

Sutradara, Agus Pramono menyebut Naskah Bangjo adalah karya Harjito dan pernah meraih Juara 1 Lomba Penulisan Naskah Drama Kemendikbud Tahun 2013.

Baca juga: Ayahku Pulang, Ajang Buka Puasanya Pertunjukan Teater di Karawang

Kendati masih banyak keterbatasan, ia merasa bangga dan lega karena dapat mengangkat karya asli penulis Purworejo di hadapan ratusan penonton.

“Penggarapan naskah realis seperti ini harusnya memang membutuhkan waktu yang cukup. Namun, berkat totalitas teman-teman, termasuk tim produksi, artistik dan lainnya, akhirnya kita mampu menyuguhkan pentas secara utuh,” sebutnya.

Kisah bernuansa komedi satir dalam naskah Bangjo diusung secara total oleh para pemeran yang merupakan koloborasi antara KTP dan Teater Surya UMP.

Selama lebih kurang 1 jam pertunjukan, penonton seolah dipaksa betah menguras tawa menyaksikan dialog-dialog dan akting pemain.

Pada beberapa adegan, penonton juga diajak berpikir serius tentang kehidupan. Pertunjukan makin hidup dengan penempatan tim musik yang menyatu dalam satu panggung permainan.

Pentas produksi 15 tahun KTP malam itu mengambarkan betapa beratnya kaum marginal alias wong cilik dalam melakoni kehidupan. Sulitnya ekonomi membuat mereka harus berjibaku memungut rupiah dan menggantungkan hidup di sekitar lampu merah.

Baca juga: Dalang Jemblung, Seni Teater Asal Banyumas: Asal-usul, Waktu Pementasan, dan Jumlah Pemain

Demi sesuap nasi dan impian mengubah nasib, mereka nekat menjadi pedagang angkringan, tukang becak, loper koran, tukang sol sepatu, badut, penjual balon, hingga WTS.

Papan bertuliskan zona larangan tak dihiraukan, tetapi kejaran petugas selalu menjadi bayang-bayang ketakutan.

Kadang mereka iri dengan kehidupan ala orang kaya. Bahkan, tak jarang terbawa fantasi. Kondisi sosial dan ketidakadilan yang kerap tidak berpihak pun membuat mereka memberontak atas nasib buruknya masing-masing.

"Akhirnya mereka tersadar bahwa menyalahkan keadaan hanyalah sia-sia. Bagai terbangun dari mimpi, mereka pun menerima keyakinan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya," kata Agus menjelaskan alur cerita.

Pentas teater kali ini diperankan oleh beberapa aktor yang sudah lama berkecimpung dalam dunia seni, yakni Reni Puspita sebagai Yu Manis (pedagang angkringan), Melania Sinaring Putri sebagai Mbak Tari (WTS).

Kemudian Ananda Bagas Kusuma sebagai Kurniawan (pengamen bencong), Mahestya Andi Sanjaya sebagai Mas Darmo (tukang becak), Imam Ibnu Latif sebagai Prayitno (tukang sol sepatu), Raihan Farras sebagai Teguh (loper koran), Achmad Fajar Chalik (badut), dan Maryanto (penjual balon).

Baca juga: Kesenian Ubrug, Teater Asal Banten

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com