Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

274.837 Kasus PMK di Indonesia, BNPB Ditunjuk sebagai Satgas: Penanganan seperti Covid-19, Bisa Saja "Lockdown"

Kompas.com - 29/06/2022, 10:08 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah mewabah di 19 provinsi di Indonesia dengan jumlah hewan ternak yang terjangkit sebanyak 274.837 ekor.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto mengatakan, penanganan PMK harus sangat serius, terintegrasi, dan dilaksanakan seperti tahap-tahap penanganan Covid-19.

"Jadi sudah terbentuk satuan tugas penanganan PMK, BNPB ditunjuk sebagai satgasnya untuk nasional dan penanganan di bawah koordinasi menteri koordinator maritim dan investasi sama seperti penanganan Covid-19," kata Suharyanto kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Rembang Dapat Jatah 5.000 Dosis PMK, Ini Sasarannya

Dijelaskan Suharyanto, dalam penanganan PMK juga melibatkan pakar-pakar yang kompeten dalam penanganan penyakit hewan.

Selain itu, pemerintah juga akan mempertimbangkan penerapan lockdown lalu lintas pengiriman hewan di daerah yang sudah mewabah PMK. Hal itu menjadi opsi menjelang pelaksanaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah.

"Akan ada diskusi yang mendalam di Kementerian Pertanian nanti akan dilanjutkan dengan rapat koordinasi di bawah Menkor Marves. Apakah sistem lockdown tingkat pulau, provinsi, kabupaten/kota," ujar Suharyanto.

Untuk ketersediaan vaksin, Suharyanto menyebut sudah ada 800.000 dosis yang didistribusikan oleh Kementrian Pertanian ke seluruh daerah.

"Nanti akan diadakan lagi (vaksin) sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.

Berdasarkan data perkembangan PMK di Indonesia, ada 19 provinsi di 218 kabupaten dan kota yang terkonfirmasi ada kasus PMK.

Untuk jumlah hewan positif PMK sebanyak 274.837 ekor, dengan angka kesembuhan 88.664 ekor, potong bersyarat 2.665 ekor dan mati 1.674 ekor.

Untuk capaian vaksinasi saat ini, sebanyak 70.267 ekor ternak sudah disuntik.

Baca juga: 68 Hewan Ternak Mati karena PMK di DI Yogyakarta, Terpapar 7.046

Jumlah kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur, NTB, dan Aceh, sedangkan Banten berada di posisi 10.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengaku, Provinsi Banten sudah melakukan upaya pencegahan dengan menempatkan petugas di check point di daerah perbatasan baik itu dengan Jabar, Sumatera, maupun Jakarta.

"Check point itu melihat fakta yang terjadi di lapangan, jadi faktanya dia sehat tidak terdeteksi apa pun maka lalu lintas berjalan. Kalau terdeteksi (PMK) maka ada langkah langkah karantina dan langkah teknis lainnya pengobatan lainnya," kata Muktabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com