Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Siantar Ungkap Penyebab Melonjaknya Harga Cabai Merah

Kompas.com - 13/06/2022, 15:16 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Harga cabai merah di pasar tradisional di Kota Pematangsiantar tembus angka Rp 100.000 per kilogram. Menurut petani, kenaikan harga cabai dipicu pupuk mahal sehingga petani mengurangi produksi tanaman cabai.

 

P Boru Manalu, salah seorang pedagang cabai di Gedung II Pasar Horas Jaya mengatakan, kenaikan harga cabai mulai berlangsung pekan lalu hingga hari ini. 

 

Awalnya, harga cabai dijual Rp 70.000 per kilogram kemudian naik menjadi Rp 80.000-85.000 per kilo. Hari ini, Senin (13/6/2022), harga cabai merah tembus Rp 100.000 per kilo di pasaran.

 

Baca juga: Update Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran di Bandung, Daging Sapi dan Cabai Merah Naik

 

Ia mengemukakan, harga cabai naik lantaran petani kewalahan mencari pupuk yang langka dan harganya yang mahal. Sehingga produksi pertanian khususnya cabai menurun.

 

"Penyebabnya pupuk langka dan harganya mahal. Naiknya harga cabai dari seminggu yang lalu, hari Sabtu kemarin masih Rp 85.000 per kilo," kata P Boru Manalu ditemui di Pasar Horas Jaya.

 

Pedagang lainnya, Rita Boru Siagian mengaku tak sanggup membeli cabai karena harga yang terlalu mahal.

 

Modal pedagang kecil seperti Rita kini hanya mampu membeli setengahnya untuk dijual kembali.

 

Baca juga: 14 Hari Pencarian Eril, Ridwan Kamil Rasakan Perjalanan Spritual Mengikhlaskan

 

Rita mengatakan, kenaikan harga cabai merah pernah tembus diangka Rp 150.000 per kilo pada 2015. 

 

Melihat kondisi saat ini, Rita mengakui harga cabai bakal naik diatas Rp 100.000 per kilo.

 

"Biasanya saya beli 10 kilo untuk dijual, ini tadi pagi hanya beli Rp 5 Kilo saja yang sanggup karena mahalnya. Kalau dampaknya (kenaikan) orang yang beli biasanya 1 ons jadi seperempat saja," kata Boru Siagian ditemui di Gedung III Pasar Horas Jaya.

 

Kondisi tersebut, sambung Rita, mengakibatkan konsumen mengurangi pembelian  atau membeli cabai hijau sebagai pengganti cabai merah.

 

Nando Purba, seorang petani cabai di Desa Dolok Huluan, Kecamatan Dolok Masagal, Kabupaten Simalungun, mengakui salah satu penyebab kenaikan harga cabai akibat naiknya harga pupuk.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Mahal, Pedagang di Kota Batu Kurangi Stok karena Pembeli Berkurang

 

Ia mengatakan, modal petani untuk menanam cabai merah butuh biaya besar. Akibatnya, banyak petani mengurangi lahan penanaman. Bahkan sebagian beralih ke tanaman lain yang modalnya lebih ringan.

 

"Jelaslah (harga pupuk), petani sekarang ini mana sanggup menanam luas karena tingginya modal.  Kita gak mau berjudi dengan membuang modal. Ketakutan kita kan harga anjlok sementara modal sudah tertanam," kata Purba dihubungi Senin siang.

 

Selain itu, situasi pertanian cabai saat ini memasuki musim kemarau, belum musim panen.

 

"Memang pasokan dr lahan juga udah berkurang," ungkapnya.

 

Data Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ) Kota Pematangsiantar per 13 Juni 2022,  harga cabai merah di Pasar Horas mulai Rp 94.000 per kilo sampai Rp.100.000 per kilo.

 

Adapun harga komoditas lainnya yang mengalami kenaikan yakni, cabai hijau dijual seharga Rp 48.000 per kilo di Pasar Horas dan  Rp 46.000 per kilo di Pasar Dwikora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com