Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Beruk di Kawasan IKN Sulit Mencari Makan hingga Bersinggungan dengan Manusia...

Kompas.com - 22/05/2022, 07:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com - Ada pemandangan menarik ketika tim Kompas.com, Fabian Januarius Kuwado, Ardi Priyatno Utomo, dan Zakarias Demon Daton melintasi jalan di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Di sebelah kiri jalan, tim melihat dua ekor beruk tengah berjalan. Salah satunya sempat berhenti dan mendekat ketika mobil tim berhenti.

Pradarma Rupang, Dinamisator Jaringan Advokasti Tambang (Jatam) Kaltim mengatakan, beruk tersebut memang kerap mendekati mobil yang lewat.

Baca juga: 48,2 Persen Masyarakat Meminta Pemindahan IKN Ditunda, Ini 4 Aspek Hasil Survei APSSI

Biasanya, pengguna jalan akan melemparkan makanan kepada hewan yang mempunyai nama Latin Macaca nemestrina itu.

Namun menurut Rupang, sapaan akrabnya, ada hal lebih pelik yang menimpa beruk di kawasan yang masuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Kepada Kompas.com, habitat primata itu masuk ke dalam Taman Hutan Raya (Tahura) yang berlokasi di wilayah Bukit Soeharto.

Rupang menuturkan, perilaku primata dengan nama lain kera ekor babi itu tidak saja terjadi karena manusia melemparkan makanan kepadanya.

Dalam pandangannya, habitat beruk itu terimbas oleh status Hutan Tanaman Industri (HTI).

"Menurut saya bukan hanya beruk. Satwa lainnya seperti babi (hutan) terdampak. Tapi yang paling terlihat adalah bagaimana beruk itu kesulitan mencari makan dan akhirnya turun ke jalan," paparnya.

Baca juga: Kendaraan Tanpa Awak Akan Jadi Tulang Punggung Transportasi di IKN Nusantara

Rupang menjelaskan, karena kera itu keluar dari hutan habitatnya dan bersinggungan dengan manusia, sebagian warga menganggap mereka adalah hama.

Dia mengatakan, dia sering mendengar cerita warga bagaimana beruk masuk ke ladang atau dapur, dan mencuri makanan mereka.

Karena itu, sebagian warga ada yang mencoba mengusir binatang itu. Salah satunya menanam tanaman yang tidak akan diambil beruk.

Selain itu, warga setempat ada juga yang beramai-ramai mengusir beruk. "Tidak ada pilihan lain. Ekosistem mereka diganggu sehingga mereka mendekati masyarakat," kata Rupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com