Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan di Poso Membaik, Panglima TNI Harap Operasi Madago Raya Segera Berakhir

Kompas.com - 13/05/2022, 14:07 WIB
Mansur,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi


POSO,KOMPAS.Com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berharap pelaksanaan operasi pengejaran sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di Poso, Sulawesi Tengah dengan sandi operasi Madago Raya segera berakhir.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Andika usai meninjau langsung Pos Komando Taktis (Poskotis) Satgas Madago Raya di Desa Tokorondo,Kecamatan Poso Pesisir pada Jumat (13/05/2022).

Berdasarkan hasil kunjungannya tersebut, Andika menilai situasi keamanan di Poso secara umum sudah sangat kondusif, walaupun operasi Madago Raya masih terus berjalan.

Menurutnya keputusan Polri dalam mengambil sikap untuk mengurangi jumlah personel baik dari TNI dan Polri dalam operasi Madago Saya sudah tepat karena situasinya sudah cukup aman.

"Dengan berkurangnya kekuatan personel Polri yang dilibatkan dalam operasi Madago Raya di Poso, artinya merupakan pertanda baik jika situasi kemananan sudah bagus. Jadi keputusan dari Polri dalam mengurangi pasukan sudah tepat. Contohnya TNI yang sebelumnya 267 personil dan memasuki tahap dua ini personil TNI tinggal 100 orang,"ungkap Andika Perkasa.

Baca juga: Besok, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Tinjau Poskotis Madago Raya di Poso

Dia menambahkan semakin membaiknya kondisi keamanan dan sisa DPO dua orang lagi, diharapkan Polri segera mengakhiri pelaksanaan operasi Madago Raya di Sulawesi Tengah. Khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Sigi,Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.

Hal tersebut disampaikan agar kondisi ekonomi Kabupaten Poso yang selama ini tidak bisa berkembang dengan baik dapat segera bangkit. Hal ini bisa dilakukan dengan mengembangkan ekonomi kepariwisataan baik lokal dan mancanegara, sehingga bisa bersaing dengan daerah-daerah lain.

"Teruslah menjaga kekompakan setiap komponen yang ada bersama masyarakat Poso. Sehingga program pembangunan di Poso dapat berjalan baik tanpa adanya gangguan keamanan,"tambah Panglima Andika Perkasa.

Selain meninjau langsung kondisi Poskotis Madago Raya, Andika bersama rombongan juga menggelar pertemuan dengan Satgas Madago Raya. Hal ini sekaligus sebagai evaluasi pelaksanaan Operasi Madago Raya dengan mendengarkan pemaparan dari Satgas.

Pemaparan hasil pelaksanaan operasi Madago Raya tersebut dilakukan secara tertutup dan hanya diikuti oleh para pejabat TNI -Polri yang terlibat dalam satgas operasi Madago Raya.

Usai melakukan peninjauan di Poskotis Madago Raya, Panglima TNI bersama rombongan langsung kembali ke Bandara Kasiguncu Poso,sebelum akhirnya bertolak ke Palu dengan menggunakan helikopter.

Turut serta dalam rombongan Panglima TNI Asops Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, Pangdam XIII/ Merdeka Mayjen TNI Alfret Denny Tuejeh, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudi Sufahriadi, Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Toto Nurwanto, Asops Kasdam XIII/ Merdeka Kolonel Inf. Sutrisno Pujiono, Koorsmin Panglima TNI Kolonel Laut Sandy K, dan Puspen TNI Kolonel Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com