PRABUMULIH, KOMPAS.com - Sebuah kendaraan jenis pikap hancur dan terbakar usai ditabrak dan terseret hampir sejauh satu kilometer oleh kereta api pengangkut batu bara rangkaian panjang (Babaranjang).
Kecelakaan terjadi di lintasan kereta api di Kelurahan Cambai, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, Rabu (12/5/2022) pukul 18.45 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sopir pikap sempat melompat dari balik kemudi dan kabur sebelum kendaran pikap itu terbakar.
Baca juga: Kondisi Syahrul, Bocah 6 Tahun Asal Bandung yang Terserempet Kereta, Orangtua Bingung Biaya Operasi
Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung berdatangan untuk memberi pertolongan.
Akhirnya api berhasil dipadamkan setelah pertugas pemadam kebakaran BPBD Kota Prabumulih datang dan menyemprotkan air.
Dari informasi yang diterima, kecelakaan bermula ketika sebuah mobil pikap yang membawa barang rongsokan melintas dari arah Jalan Sudirman Cambai Kota Prabumulih menuju Desa Talang Nangka.
Saat melintas di atas rel kereta api, mesin mobil diduga tiba-tiba mendadak mati. Tak berselang lama, datang kereta api Babaranjang dari arah Prabumulih menuju Kertapati Palembang.
Baca juga: Sopir Truk yang Hilang Diduga Diserang KKB di Puncak Papua, Ditemukan Tewas
Mengetahui ada kereta yang datang, sopir pikap langsung menyelamatkan diri dengan cara melompat keluar dari mobil.
Sedangkan kereta babaranjang langsung menyeruduk mobil yang tengah mogok di atas rel dan menyeretnya hingga hampir 1 kilometer hingga mobil terbakar.
Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu.
“Kejadiannya sekitar pukul 18.55 WIB, KA yang mengangkut batubara dari Muara Lawai arah Lahat menuju Simpang (arah Palembang) tertemper mobil minibus di petak jalan Prabumulih-Cambai,” jawabnya melalui pesan whatsapp.
Sebelum peristiwa tersebut terjadi, sambung Aida, masinis telah membunyikan semboyan 35 melalui terompet lokomotif sebagai penanda bahwa akan ada kereta api melintas.
Aida mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk disiplin dan waspada agar saat kereta api melintas tidak ada yang menerobos karena telah diisyaratkan dengan semboyan atau terompet dan rambu untuk berhati-hati.
“Mari sama-sama kita jaga perjalanan kereta api, dengan perjalanan kereta api aman maka masyarakatpun akan merasa nyaman,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.