Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margo Redjo, Pabrik Kopi Tertua di Semarang yang Masih Kokoh Berdiri

Kompas.com - 11/05/2022, 19:04 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Siapa sangka, ternyata Kota Semarang merupakan salah satu pemasok kopi nusantara terbesar pada tahun 1929-an.

Sebuah artikel terbitan De Locomotief pada 2 Oktober 1947 menyebutkan, pada tahun 1929, Semarang mampu memasok 326 ton atau 69 persen ekspor kopi seluruh Hindia-Belanda.

Dari jumlah itu, kira-kira 200 ton atau 60 persen kopi yang dipasok berasal dari Margo Redjo, sebuah pabrik kopi bersejarah di daerah Pecinan, tepatnya di Jalan Wotgandul Barat, No. 14 Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Bangunan tua itu yang berumur lebih dari satu abad itu letaknya tersembunyi, tak ada plang papan nama di pinggir jalan sebagai penanda bangunan. Dari depan yang terlihat hanyalah bangunan bertembok putih, dengan pintu besi abu sebagai jalan masuk.

Bangunan itu kini disebut sebagai rumah penyangrai yang menyajikan berbagai biji kopi dari ujung Sabang hingga Merauke.

Baca juga: Eks Pabrik Karung Goni Delanggu Dijual secara Online, Komunitas Pemerhati Cagar Budaya Klaten Surati BPCB Minta Perlindungan

Generasi ketiga pengelola Margo Redjo yang sekarang bernama Dharma Botique Roastery, Widayat Basuki Dharmowiyono, mengatakan, awalnya pabrik kopi ini didirikan di Cimahi, Jawa Barat oleh kakeknya, bernama Tan Tiong le.

Selang sembilan tahun, Tan Tiong le memindahkan pabriknya ke kota kelahirannya, Semarang.

"Dulu sebelum berbisnis kopi, sudah mencoba berbagai jenis usaha. Ada roti dan kayu," tutur Basuki kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Sembari bercerita, Basuki berjalan menuju pabrik kopi tua yang letaknya tepat di belakang rumah penyangrai biji kopi.

Bangunannya tidaklah megah. Namun ketika masuk ke dalam, pengunjung akan melihat dua mesin penyangrai biji kopi berukuran besar.

Mesin utama, berkapasitas 100 kilogram dalam satu kali beroperasi. Sedangkan satu mesin lainnya, berkapasitas 60 kilogram.

Di seberangnya, ada pula tiga mesin penggiling kopi yang tidak lagi beroperasi.

Basuki menuturkan, dua mesin penyangrai itu sudah tidak beroperasi sejak tahun 1970-an. Hal ini lantaran sudah tidak ada bahan bakar gas batu bara.

"Dari awal dipasang sampai sekarang, mesin-mesinnya masih ada dan tidak pernah dipindah-pindah. Dari dulu masih disini," kata Basuki sambil menunjuk mesin.

Hebatnya, hasil kopi dari mesin-mesin tua itu pernah berhasil mengekspor sejumlah pasokan kopi hingga ke Malaysia dan Singapura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Regional
Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com