Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul Istri yang Tak Mau Susui Anak, Suami di Bali Luput dari Jeratan Hukum

Kompas.com - 29/04/2022, 13:38 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com -  Seorang suami di Denpasar, Bali, berinisial AA (34), dipastikan luput dari jeratan hukum meski tega memukul istrinya berinisial YA (30).

Proses hukum terhadap pelaku tidak berlanjut setelah mendapat restorative justice atau keadilan restoratif dari pihak Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polisi Resort Kota (Polresta) Denpasar.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan kasus penganiayaan ini terjadi di sebuah kos di Jalan Pulau Bali, Denpasar, pada Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 21.00 WITA.

Saat itu, pelaku memukul korban dengan tangan di bagian kepala, mata, dan bibir. Selain itu, pelaku juga menginjak tangan korban. 

Selain itu, pelaku juga membawa lari balita berusia 8 bulan yang merupakan buah hati pernikahannya dengan korban. Diketahui, pelaku dan korban telah menikah secara sirih atau agama.

"Terlapor (Pelaku) yang merupakan suami sirih korban melakukan penganiayaan adalah dengan cara memukul kepala, mata, bibir, tangan diseret," kata Sukadi dalam keterangan rilis pada Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Ibu Muda di Semarang Hendak Loncat dari Jembatan karena Tak Dibelikan Baju Lebaran oleh Suami

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami sempat mengalami pusing, pengelihatan sebelah kanan terganggu, memar pada kelopak mata kanan, bibi luka berdarah dan badan terasa sakit.

Sukadi mengatakan pelaku menyangkal telah melakukan penganiayaan terhadap istrinya. Menurutnya, perselisihan antara keduanya terjadi karena persoalan anak.

Korban disebut tidak mau menyusui bayinya. Selain itu korban juga mengusir anak dari pernikahan sebelumnya berinisial R.

"Saat terlapor di kos, korban ribut masalah anak. Dimana korban tidak mau menyusui anak terlapor. Korban juga mengusir anak berisial R (anak korban)," kata Sukadi.

Pelaku pun semakin dongkol saat melihat korban mendorong bayinya. Korban merasa terganggu saat bermain ponsel.  

"Saat itu anak korban B naik ke dadanya tetapi malah didorong dengan tangan sampai jatuh di tempat tidur. Selanjutnya didorong dengan kaki hal ini membuat terlapor marah sehingga terjadi pertengkaran," ungkapnya. 

Lalu, pelaku yang marah langsung merebut ponsel dari tangan korban dan melemparnya ke dinding. Pelaku juga menampar korban dengan tangan kiri sebanyak satu kali.

Setelah mendapat tamparan, korban langsung mengamuk sembari menangis meronta-ronta. Pelaku sempat menenangkan dengan cara memeluk korban tapi tidak berhasil.

"Karena Korban yang terus mengamuk terlapor akhirnya membawa anaknya pergi untuk menghindar dulu," kata Sukadi.

Atas kejadian ini, korban kemudian melaporkan suaminya ke pihak kepolisian. Namun dalam perjalanannya, kasus ini dihentikan setelah pihak kepolisian melakukan mediasi antara korban dan pelaku.

"Terhadap kejadian tersebut telah dilakukan pertemuan antara korban dan terlapor. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan mengingat terlapor adalah masih suami sirih korban dan bapak biologisnya (balita inisial B)," ungkapnya. 

Sukadi mengatakan penghentian perkara ini telah memenuhi syarat sebagaimana tertuang dalam Perpol Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana berdasarkan keadilan Restoratif.

"Penyidikan perkara tersebut dihentikan demi hukum Karena keadilan restoratif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com