Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kesederhanan Perayaan Jumat Agung di Kampung Favenembu, Gereja Terbuat dari Papan dan Berlantai Tanah hingga Berdekatan dengan Perbatasan RI-PNG

Kompas.com - 16/04/2022, 02:40 WIB
Roberthus Yewen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KEEROM, KOMPAS.com - Perayaan ibadah Jumat Agung bagi umat Kristen, terutama umat Kristen Katolik di daerah-daerah perkotaan merupakan sesuatu yang biasa.

Berbeda dengan perayaan ibadah Jumat Agung atau Jalan Salib di daerah-daerah perkampungan, seperti yang dilaksanakan oleh umat Katolik di Gereja Katolik Stasi Santa Monika Paroki Santa Maria Bunda Allah Yuruf-Amgotro di Kampung Favenembu, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (15/4/2022).

Perjalanan ke Kampung Favenembu dari pusat paroki di Kampung Yuruf jika menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat hanya ditempuh sekitar 30 menit. Jika berjalan kaki, maka harus membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan.

Baca juga: Jumat Agung, Umat Katolik dari Berbagai Daerah Mulai Berdatangan untuk Ikut Prosesi Logu Senhor di Sikka NTT

Mayoritas masyarakat yang berada di Kampung Favenembu beragama Katolik. Oleh karena itu, tidak ada rumah ibadat lain, selain Gereja Katolik Santa Monika.

Pastor Paroki Santa Maria Bunda Allah Yuruf-Amgotro, Heribertus Lobya, OSA mengatakan, mayoritas warga di Kampung Favenembu merupakan umat Kristen Katolik.

“Di sini hanya ada Gereja Katolik. Karena mayoritas masyarakat beragama Katolik,” katanya saat ditanya oleh KOMPAS.com, Jumat (15/04/2022).

Jalan Salib

Sekitar pukul 08.00 WIT, umat Katolik di Kampung Favenembu mulai mempersiapkan diri dan mengikuti perayaan jalan salib hidup yang dilakukan bersama Pastor Paroki dan Frater, Agustinus Esyah, Asistensi dari Biara OSA.

Pagi itu langit terlihat bersahabat, cuaca cerah membuat perayaan jalan salib yang dilaksanakan dapat berjalan dari awal sampai akhir dengan baik.

Baca juga: Cara Membuat Kartu Ucapan Paskah 2022 Menggunakan Aplikasi Canva

Para orangtua dan anak-anak terlihat ikut mengambil bagian dalam perayaan Jalan Salib Hidup. Mereka ikut bersama-sama melakukan perarakan hingga proses Jalan Salib Hidup selesai.

Ibadah jalan salib ini dilaksanakan sambil mendoakan. Dilakukan sebanyak 14 perhentian sesuai dengan proses kesengsaraan Isa Almasih pada perayaan Jumat Agung ini.

Pastor Heribertus mengatakan, perayaan jalan salib hidup diikuti oleh kurang lebih 50 orang di antaranya, para orang tua, pemuda dan anak-anak di Kampung Favenembu.

“Perayaan jalan salib hidup ini diikuti oleh puluhan warga di Kampung Fabenembu. Pelaksanaan jalan salib juga dilaksanakan di dalam perkampungan warga,” katanya.

Pastor Heribertus menyatakan, makna jalan salib bagi umat Katolik, yaitu menyerahkan diri bersama Isa Almasih (Yesus) dalam salib merupakan model pengorbanan bagi umat Katolik.

“Kita harus bertanggung jawab dan berani memikul salib hidup setiap hari,” ujarnya.

Baca juga: Hormati Umat Muslim Shalat Jumat, Gereja Katedral Laksanakan Jumat Agung Online

Perayaan Ibadah Jumat Agung yang dilaksanakan dengan melakukan jalan salib hidup oleh Pastor Heribertus Lobya, OSA bersama umat Katolik di Gereja Katolik Stasi Santa Monika, Kampung Favenembu, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua.KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Perayaan Ibadah Jumat Agung yang dilaksanakan dengan melakukan jalan salib hidup oleh Pastor Heribertus Lobya, OSA bersama umat Katolik di Gereja Katolik Stasi Santa Monika, Kampung Favenembu, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua.

Gereja sangat sederhana

Sejak perayaan ibadah Kamis Putih dan Jumat Agung dilaksanakan oleh masyarakat di Kampung Favenembu dengan penuh kesederhanaan dan kekeluargaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com