Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kesederhanan Perayaan Jumat Agung di Kampung Favenembu, Gereja Terbuat dari Papan dan Berlantai Tanah hingga Berdekatan dengan Perbatasan RI-PNG

Kompas.com - 16/04/2022, 02:40 WIB
Roberthus Yewen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Kesederhanaan ini terlihat dari umat yang menggunakan pakaian seadanya dan kebanyakan dari mereka tak beralas kaki. Meski pun demikian, mereka beribadah dengan sungguh-sungguh di hari kesengsaraan Sang Isa Almasih.

Pastor dari Biara Santo Agustinus ini mengungkapkan, Gereja Katolik Santa Monika Favenembu sangat sederhana. Dindingnya terbuat dari papan, atap gereja dari daun seng dan lantainya masih tanah.

Panjangnya sekitar 15 meter dan lebar sekitar 10 meter. Gereja ini dibangun pada 2017. Kapasitas gereja ini bisa menampung sekitar 60 umat.

“Gereja sangat alami dan sederhana. Begitu pun warga yang mengikuti perayaan juga sangat sederhana. Mereka datang membawa hati untuk mengikuti perasaan ibadah jalan salib,” ungkapnya.

Baca juga: Apa Itu Jumat Agung? Berikut Penjelasannya

Heribertus menjelaskan, usia jalan salib di pagi hari, maka perayaan ibadah penyembahan salib di gereja dilaksanakan sekitar pukul 15.00 Wit dan diikuti oleh para umat dengn penuh hikmat.

“Pada pagi hari perayaan ibadah jalan salib, sedangkan sore hari ibadah penyembahan salib yang dilakukan dengan penciuman salib,” jelasnya.

Tidak ada listrik, tapi ada BTS 4G

Di Kampung Favenembu tidak ada lampu listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya ada lampu solar sel bantuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang ada.

Sayangnya, lampu solar sel di Kampung Favenembu yang digunakan oleh warga masyarakat kini sudah mengalami kerusakan dan kebanyakan tak digunakan lagi.

Ketua Stasi Gereja Katolik Santa Monika Kampung Favenembu, Jeckson Kri mengungkapkan, ada sekitar 85 Kepala Keluarga (KK) yang ada di Kampung Favenembu.

Pada 2020, setiap rumah mendapatkan bantuan lampu solar sel sebagai penerangan di kampung. Namun sayang, kini lampu solar sel sudah rusak, sehingga ketika di malam hari kampung mengalami kegelapan.

Baca juga: Link Streaming Ibadah Jumat Agung secara Online di Gereja Katedral

“Lampu solar sel hampir semua rumah di Kampung Favenembu sudah rusak, sehingg kalau malam hari warga pakai pelita atau tidur dalam kegelapan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Jeckson berharap, masalah penerangan di Kampung Favenembu dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, sehingga warga tidak tinggal dalam kegelapan lagi seperti yang dialami saat ini.

“Warga perlu bantuan alat penerangan. Karena selama ini mereka tidur dalam kegelapan. Kalau ada umat yang punya genset mereka bisa menikmati penerangan di rumahnya,” ucapnya.

Jeckson mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Keerom yang telah memasang jaringan telekomunikasi BTS 4G di Kampung Favenembu.

“Pada tahun 2022 ini kita punya jaringan telekomunikasi sudah ada, sehingga bisa komunikasi ke keluarga lewat jaringan BTS 4G yang dipasang oleh pemerintah daerah,” katanya.

Baca juga: Jumat Agung, 500 Umat Katolik Seluruh Indonesia Akan Ikut Prosesi Logu Senhor di Sikka NTT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com