Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Komisi I DPR, Masyarakat Adat Intan Jaya Bahas Masalah Konflik Bersenjata di Papua

Kompas.com - 13/04/2022, 09:30 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya, Papua, bertemu langsung dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Ruang Panja Paripurna Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (11/04/2022).

Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya didampingi Ketua Poksus DPR Papua John NR Gobai menyampaikan langsung aspirasi ke Komisi I DPR RI. Aspirasi itu diterima anggota Komisi I DPR Dave Laksono dan Yan P Mandenas dan beberapa anggota lain.

Baca juga: KKB Kembali Berulah, Bakar Gedung Sekolah dan Aniaya 2 Warga Sipil di Intan Jaya

Ketua Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya Bartolomeus Mirip menyampaikan, sejumlah masalah di Kabupaten Intan Jaya, khususnya konflik bersenjata yang mengorbankan warga sipil.

Ia berharap, aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti bersama-sama dengan institusi terkait lainnya. Sehingga, konflik bersenjata di Papua segera diselesaikan.

“Kami telah bertemu Komisi I DPR RI dan menyerahkan aspirasi secara langsung. Aspirasi yang disampaikan berkaitan dengan konflik bersenjata yang terjadi di Intan Jaya dan Papua secara umumnya. Terutama konflik bersenjata yang mengorbankan warga sipil di Papua,” ungkap Bartolomeus melalui pesan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/4/2022).

Isi Aspirasi

Ada beberapa aspirasi yang disampaikan Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya kepada Komisi I DPR RI.

Menurut Bartolomeus, pihaknya meminta DPR mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam penanganan konflik di Papua dan Papua Barat.

Bartolomeus meminta pimpinan Komisi I DPR menggelar rapat gabungan yang dihadiri Pemprov Papua, DPR Provinsi Papua, Majelis Rakyat Papua, Kapolda Papua, Kapolda Papua Barat, Pangdam XVII/Cenderawasih, dan Pangdam XVIII/Kasuari.

Lalu, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Pemerintah Kabupaten Puncak, Nduga, Yalimo dan Pemerintah Kabupaten Maybrat, di Papua Barat.

“Mendesak pemerintah pusat untuk segera menarik seluruh anggota keamanan TNI dan Polri yang non organik yang dikirim ke Kabupaten Pegunungan Bintang dan kabupaten lainnya di Papua,” jelasnya.

Baca juga: Pekerja Bangunan Diserang di Intan Jaya, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Bartolomeus meminta pemerintah pusat dan daerah mengembalikan pengungsi Intan Jaya ke kampung halaman masing-masing.

“Mengutamakan keselamatan dan kedamaian di Intan Jaya dengan pengupayakan pelayanan sosial yang baik,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com