Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar di Purwokerto Tak Sediakan Minyak Goreng Curah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 31/03/2022, 10:39 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com- Sejumlah pedagang di Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tidak menyediakan minyak goreng curah.

Sebagian besar pedagang hanya menjajakan minyak goreng kemasan.

Salah satu pedagang Tantan (52) memilih tak menyediakan minyak goreng karena harus berbelanja produk lain terlebih dahulu senilai minimal Rp 1 juta.

"Kalau beli di toko besar harus belanja dulu minimal Rp 1 juta, baru dapat minyak goreng curah 15 kilogram," ungkap Tantan kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Kunjungi Magelang, Kapolri Sigit Sebut Ada 65 Produsen yang Segera Produksi Minyak Goreng Curah

Akibatnya, lebih dari sepekan ini ia tidak menyediakan minyak goreng. Dari pihak distributor juga hingga saat ini belum memasok kembali ke kiosnya.

Jika ada, kata Tantan, harga jual ke konsumen bisa mencapai Rp 20.000 per kilogram, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp 14.000 per kilogram.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya di Pasar Manis, Yusuf (48).

"Harus belanja minimal Rp 1 juta nanti dapat 17 kilogram minyak goreng di salah satu toko besar," kata Yusuf.

Baca juga: Berebut Minyak Goreng Bantuan Jokowi di Purworejo, Sejumlah Warga Terjatuh

Ia pun berharap kelangkaan minyak goreng curah dapat segera teratasi.

"Inginnya normal, jangan diberatkan atau pakai syarat kalau beli minyak goreng curah," ujar Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com